Minggu, 16 September 2012

Review Film "The Science of Beauty: Sex Signs" (Chrissie Magdalena Anggriawan)


     Kriteria "cantik" atau "menarik" merupakan kriteria yang subjektif. Seorang wanita yang bekerja sebagai pencari model, mengatakan bahwa seorang wanita yang "cantik" menurutnya adalah seorang wanita yang percaya diri, memiliki gaya yang berbeda dengan orang sekitarnya, dan gaya jalan wanita tersebut. Namun, seorang wanita yang cantik menurut masyarakat Jepang berarti penyembunyian. Hal tersebut tercermin pada Geisha. Geisha merupakan simbol kecantikkan tertinggi di Jepang. Geisha menggunakan make-up berwarna putih pucat dan hanya sedikit rona merah pada bibirnya, menandakan penyembunyian wajahnya. Bahkan, pakaian Geisha (kimono) yang sangat panjang harus menutupi jari-jari tangan sampai jari-jari kaki.
     Berbeda pula kriteria cantik bagi masyarakat India. Menurut mereka, kecantikan tersebut dipamerkan, sederhana (tidak full make-up), tradisional, berambut panjang, perhatian, dan kecantikan terletak kulit dan mata. Kriteria "cantik" pun berbeda bagi masyarakat Barat. Menurut masyarakat Barat, kecantikan tersebut dipamerkan dan terlihat langsing. Langsing dalam arti, terdapat lekukan dari pinggang ke pinggul yang diperlihatkan secara sengaja.
     Sebuah penelitian menunjukan bahwa seseorang yang dianggap "cantik" adalah seorang wanita yang memiliki hormon estrogen yang lebih banyak dibandingkan hormon testosteron dalam tubuhnya. Wanita yang "cantik" memang sebuah hal yang penting bagi laki-laki. Namun, berdasarkan wawancara bagi beberapa pria, karakter atau kepribadian seorang wanita juga tidak kalah penting disamping penampilan fisik. Berbeda dengan pria, berdasarkan wawancara pada beberapa wanita, fisik tidak seberapa penting. Mereka mengatakan bahwa karakter kepribadian seorang pria jauh lebih penting dan lebih mereka perhatikan.
       Tidak hanya "cantik", seorang yang "tampan" pun memiliki kriteria yang subjektif. Bagi wanita pencari model tersebut, pria yang tampan adalah pria yang memiliki belahan di tengah dagu, rahang yang kuat, dan dada yang bidang. Bagi seorang wanita lainnya, pria yang tampan adalah pria yang botak dan tinggi. Namun, bagi seorang wanita Asia, pria yang menarik adalah pria yang bentuk wajahnya terlihat feminin.
     Hasil penelitian lainnya juga mengatakan bahwa seseorang yang memiliki wajah yang simetris akan terlihat lebih menarik dibandingkan wajah yang asimetris, baik lelaki maupun perempuan. Wajah yang asimetris merupakan hasil dari gen buruk.
     Dapat disimpulkan bahwa individu yang menarik, baik cantik atau tampan, merupakan individu yang memiliki karakter kepribadian menarik dan memiliki wajah yang simetris. Namun, kriteria individu yang "cantik" atau "tampan" bersifat subjektif.

16 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar