Minggu, 30 September 2012
Tips Membina Rapport dan Empati yang baik (Jennifer Jesslyn)
Saat kita melakukan wawancara, alangkah baiknya jika kita terlebih dahulu membina hubungan yang baik dengan klien atau narasumber yang akan kita wawancara (membina rapport). Tujuannya membina rapport ini, agar pada saat wawancara berlangsung kita dapat lebih menikmati wawancara tersebut karena sudah terjalin hubungan yang baik dengan klien atau narasumber. Selain itu juga, kita harus memiliki rasa empati yang besar kepada klien atau narasumber kita. Berikut ini adalah tips-tips untuk membina rapport dan rasa empati yang baik dengan klien:
• Ramah
Usahakan pada saat pertama berjumpa kita awali dengan memberikan senyuman kepada klien, berjabat tangan, mengucapkan selamat pagi/siang, mengucapkan apa kabar dan mempersilahkan klien untuk masuk atau duduk. Dan saat selesai melakukan wawancara, jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih.
• Perhatikan ekspresi wajah
Jaga ekspresi wajah saat wawancara berlangsung. Jika gembira, usahakan tidak menampilkan ekspresi yang berlebihan. Jika kaget, usahakan tdk menunjukan dengan ekspresi yang tidak enak, seperti mengangakan mulut. Usahakan ekspresi wajah netral saat kaget tersebut.
• Perhatikan posisi duduk
Posisi duduk saat wawancara harus secara nyaman, agar saat wawancara berlangsung tidak membuat banyak gerakan untu mencari posisi yang enak, karena akan mengganggu klien. Kemudian posisi duduk juga harus terlihat sopan. Tidak bisa sambil angkat kaki atau sambil memasang posisi santai.
• Bahasa tubuh
Bahasa tubuh yang baik, haruslah yang tidak menyinggung klien, seperti tidak menunjuk saat berbicara.
• Tata bahasa
Bahasa yang digunakan harus bahasa indonesia yang baik dan benar. Tidak menggunakan bahasa yang terlalu sulit dimengrti seperti penggunaan istilah-istilah psikologi, karean tidak semua klien mengerti dan tidak semua klien datang dari latar pendidikan yang tinggi.
• Mengikuti alur klien
Jika klien bercerita tidak berurutan, tidak usah dipotong, karena itu bisa membuat klien tersinggung. Tapi ikuti sampai dimana klien bercerita. Jika telah selesai baru kita membuat kesimpulan yang berurutan dari hasil wawancara tersebut.
20 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar