Minggu, 30 September 2012

Lanjutan Mengenai "Apa itu Wawancara". (William Kosasie)


Lanjutan Mengenai "Apa itu Wawancara".


     Salam hangat pembaca, dikesempatan ini saya akan melanjutkan pembahasan mengenai wawancara. Pada pembahasan yang sebelumnya, saya telah membahas sedikit mengenai apa itu wawancara. Kali ini, saya akan berbagi sedikit tips untuk menjadi seorang pewawancara yang baik. langsung saja tidak pakai basa basi, tips tersebut yaitu adalah kemampuan untuk menerapkan rapport dan empati, apakah itu? yang pertama rapport. Rapport yang saya maksud disini bukan rapot hasil ujian yang kayak disekolah-sekolah bagikan, rapport dalam pemahaman wawancara adalah membina hubungan yang baik antara pewawancara dan subyek. Berikutnya yang ke-dua adalah empati. Saya yakin pembaca pasti tau apakah itu empati. Empati singkatnya adalah kemampuan untuk mengetahui dan merasakan perasaan orang lain. Nah, dua hal ini merupakan dasar yang sangat penting dan wajib untuk kita pahami tidak hanya dalam aplikasi berwawancara, melainkan pada seluruh aspek kehidupan kita sebagai makhluk sosial.

     Pertama rapport, penting untuk kita lakukan agar subyek merasa nyaman dan dekat dengan kita sehingga subyek tidak segan untuk berbagi informasi yang kita inginkan. bagaimana sih caranya untuk membina hubungan dengan orang yang baru kita jumpai? terlebih lagi kita akan menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi dan mungkin menjadi pengalaman distress bagi seseorang. Singkatnya seperti menerima tamu dirumah, saat bertemu dengan subyek sapalah beliau dengan senyum yang ramah, menunjukan sikap yang koperatif dan bersahabat, persilahkan beliau untuk duduk, dan kemudian memulai dengan perbincangan dan basa-basi ringan seperti sharing pengalaman, kegemaran dan hobi masing-masing, kemudian bisa didalami dengan perbincangan mengenai pekerjaan, pendidikan ataupun pergaulan sosial. setelah klien sudah lebih terbuka, barulah sebaiknya untuk kita memulai bertanya pada hal-hal lebih mendalam. Selama proses rapport, kitapun harus tetap memperhatikan kata-kata yang diucapkan oleh klien, karena itupun merupakan bagian dari informasi.

     berikutnya yang terakhir adalah empati. memiliki perasaan empati berguna agar kita dapat merasakan dan mengerti posisi yang sedang dialami oleh klien, sehingga selama berwawancara, kita dapat mengikuti dan mengalir bersama dengan psikis klien.  Mengembangkan rasa empati dapat dilakukan melalui beberapa cara, misalnya (1) intropeksi dan kenali diri anda sendiri,(2) belajar untuk melihat sesuatu hal dari sudut pandang yang berbeda, (3) hindari sikap egois, dan (4) belajar untuk menerima seseorang dengan apa adanya. demikian, jika pembaca memiliki ke-dua kompetensi tersebut, maka anda telah memiliki modal awal untuk menjadi seorang pewawancara yang baik. Sekian dan terima kasih.

24 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar