Jumat, 21 September 2012

Cara Membina Rapport Yang Baik dan Mengembangkan Empati (Rian Kurnia)



Kembali kita membahas topik tentang wawancara. kali ini saya akan memberikan tips bagaimana cara membina rapport yang baik dan mengembangkan rasa empati ketika melakukan proses wawancara dengan klien.

Melakukan wawancara bukanlah suatu hal yang mudah dan tidak hanya sekedar sesi tanya jawab antara pewawancara dengan klien yang diwawancarai sebagai sumber informasi. kita semua tahu bahwa tujuan dari wawancara adalah untuk menggali informasi yang lebih dalam dan lebih detail dari sumber informasi langsung, dan tidak mudah untuk menggali informasi yang akurat tanpa adanya hubungan yang baik antara pewawancara dan klien yang diwawancarai.

Bagaimana bisa kita mendapatkan informasi yang akurat dan lebih dalam jika suasana saat malakuakn proses wawancara terasa kaku dan tegang?

Klien pasti akan merasa kurang nyaman dan ini akan mempengaruhi informasi yang kita dapatkan. kemungkinannya adalah klien kurang terbuka ketika bercerita dan bahkan klien tidak akan menceritakan hal yang sebenarnya terjadi.

Sama halnya ketika kita berinteraksi dengan orang lain yang baru pertam kali kkita jumpai. kita tidak mungkin dengan mudah langsung bercerita dan akrab dengan orang tersebut bukan?

Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, hal yang harus kita lakukan adalah membina rapport yang baik di awal proses wawancara dan mengembangkan rasa empati kita. berikut cara-cara yang dapat saya berikan :

Perhatikan penampilan dan cara berpakaian ketika akan melakukan wawancara. pakailah pakaian yang rapi dan sopan agar klien menangkap impresi positif.
Pada saat klien datang pertama-tama persilahkan masuk dan juga persilahkan untuk duduk. jangan lupa untuk memberikan salam seperti "Selamat Pagi" atau "Selamat Siang" dan berjabat tangan serta tidak lupa memberikan senyuman kepada klien.
Sebelum masuk kedalam topik wawancara, sebaiknya berikan pertanyaan sehari-hari seperti "Bagaimana kabar anda hari ini?" atau "Apa yang anda lakukan sebelum datang ke tempat ini?"
Hal yang penting selanjutnya adalah perhatikan posisi dan sikap duduk kita di depan klien. usahakan untuk tidak terlalu kaku dan tegang. posisikan badan dengan rileks tetapi tetap sopan.
Saat wawancara sudah berlangsung penting bagi kita memperhatikan ekspresi wajah ketika mendengarkan cerita klien. jangan memberikan ekspresi wajah yang terlalu berlebihan apabila kita merasa kaget dengan cerita klien. tetap berikan ekspresi wajah yang tenang dan menjaga kontak mata yang baik. sesekali berikan senyuman dan menganggukan kepala saat mendengarkan klien bercerita.
Fokuskan untuk mendengarkan klien. jangan menggunakan alat komunikasi saat wawancara berlangsung.
Setelah selesai melakukan waancara, pada bagian akhir berikan kesimpulan dari cerita atau informasi yang anda dapatkan dari klien, pemberian kesimpulan disebut juga dengan summarizing.
Demikian cara-cara membina rapport yang baik dan mengembangkan empati yang dapat saya berikan, semoga bisa mengembangkan kemampuan dalam melakukan wawancara menjadi lebih baik lagi.

Terima Kasih :)

20 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar