Kamis, 20 September 2012

Tips membina rapport dan empati dalam wawancara (Harsya Putri)


1. Saat pertama ingin melakukan wawancara, kita harus tahu topik apa yang ingin ditanyakan dan pewawancara juga harus menguasai topik yang ingin ditanyakan.
2. Jangan langsung bertanya tentang hal yang ingin ditanyakan (melakukan basa-basi atau bersenda gurau dahulu), seperti menanyakan nama dan kegiatan sehari-hari narasumber, sampai mebuat narasumber merasa nyaman dengan kedatangan dan pertanyaan-pertanyaan yang akan pewawancara tanyakan.
3. Ketika pewawancara sudah membuat nyaman narasumber, baru pewawancara bisa memulai melakukan wawancara, sehingga pewawancara mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan untuk penelitiannya.
4. Jika pewawancara ingin menyakan hal-hal yang sensitif atau agak personal tentang narasumber harus berhati-hati agar narasumber tidak merasa tersinggung dan tidak seperti di interogasi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Namun jika narasumber merasa keberatan untuk menjawab pertanyaan tersebut, pewawancara tidak boleh memaksa, bisa saja pewawancara mendapatkan informasi tersebut dengan cara bertanya kepada orang terdekatnya, seperti orangtua atau saudaranya.
5. Ketika narasumber sudah mau berbicara tentang masalahnya, kita harus bersikap empati, seakan-akan kita bisa merasakan apa yang dia rasakan.

17 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar