Sabtu, 08 September 2012

Terima Kasih Mama Tercinta (Dionysius Dias Ardi Nugroho)

Saat membahas peran perempuan biasanya menghasilkan diskusi yang panjang. Kali ini saya mendapat penjelasan mengenai kaum Feminist Radical. Kaum tersebut adalah sekumpulan perempuan yang ingin menguasai dunia dan menyingkirkan laki-laki. Pada hakekatnya perempuan tidak dapat hidup tanpa laki-laki. Perempuan juga memiliki peran ganda. Peran sebagai ibu dan peran sebagai seseorang yang mencari nafkah adalah hal yang harus dijalankan. Setiap perempuan pasti memahami karakteristik keluarganya. Jadi kita tidak bisa menghakimi seorang perempuan yang mencari nafkah sepanjang waktu merupakan cara yang salah. Mungkin saja dia punya cara tersendiri untuk mendidik anak. Setelah mendengar sharing dosen mata kuliah psikologi keluarga saya semakin paham dengan peran perempuan sebagai ibu. Dosen tersebut memang bekerja dari pagi sampai sore, tetapi beliau menyempatkan waktu untuk menelepon anaknya. Pada saat hari sabtu, minggu, dan hari libur beliau menyempatkan diri menghabiskan waktu bersama keluarganya. Beliau mengatakan bahwa untuk menjadi orangtua harus realistis, meskipun terlihat seperti melakukan sebuah kesalahan.

Pada akhir perkuliahan psikologi perempuan Bu Henny memberikan renungan sore. Renungan tersebut mengingatkan saya akan mama yang mendidik sejak kecil.Saya melihat mama yang cekatan mampu mengajarkan matematika dan mendidik rohani saya agar taat kepada Tuhan Yesus. Mama juga sangat kreatif dalam membuat masakan. Melalui tulisan di paragraf terakhir ini, saya ingin mengucapkan “Terima Kasih Mama Tercinta.”

5 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar