Minggu, 16 September 2012

Sosok Seorang Ibu dan Isteri (Claudia Deini Irawan)


Ibu. Sesosok figur manusia yang penuh kasih dan lemah lembut. Tanpanya kita semua tidak dapat terlahir ke dunia ini. Tanpanya kita tidak akan merasakan rasa kasih sayang yang diberikan oleh sesosok perempuan yang sejak kita lahir selalu merawat kita dengan rasa tulus, penuh kasih, pengorbanan, dan juga tanggung jawab yang sungguh-sungguh. Namun terkadang sebagai seorang anak yang telah ia besarkan dengan sungguh-sungguh kita malahan kerap kali sering menyakiti hatinya dengan terkadang berkata-kata sesuatu yang tanpa kita sadari telah menyakiti hatinya, seperti saat kita tanpa sengaja memarahinya karena mood yang sedang tidak baik, atau hanya melewatinya tanpa menyapa sehabis kita berpergian. Sungguh hal tersebut merupakan sesuatu yang tidaklah pantas kita lakukan terhadap ibu yang telah melahirkan dan merawat kita. Seharusnya kita dapat lebih menghormati, membahagiakan, dan menyayanginya.

Sesosok ibu tidak hanya dapat dilihat hanya melalui ibu yang telah melahirkan kita, melainkan juga dapat dijumpai seorang suami terhadap isterinya. Setelah menikah dan memiliki anak, secara otomatis isterinya tersebut akan menjadi seorang ibu yang mengurusi anak-anaknya dan tentu saja juga mengurusi hampir semua urusan rumah tangga, mulai dari memasak, menjahit, membantu anak belajar, menjadi dokter secara dadakan, dan juga "membahagiakan suami". Hal tersebut dilakukannya secara tulus ikhlas semata-mata karena rasa cintanya yang begitu besar terhadap keluarganya, suami dan anak-anaknya.

Namun demikian, tidak sedikit suami yang melakukan tindak kekerasan didalam rumah tangganya dengan alasan yang bermacam-macam, seperti menjadikan isterinya pelampiasan amarah jika sedang ada masalah dikantor atau diluar rumah. Tidak sedikit pula suami yang berselingkuh dibelakang isterinya dengan alasan sang isteri terlihat tidak menggairahkan karena seharian hanya berpenampilan yang itu-itu saja, memakai daster, dan terlihat "kucel". Suami hendaknya menyadari, bahwa tindakannya tersebut sangat menyakitkan bagi seorang perempuan (baca: isterinya) yang telah mencintai dan berkorban sebegitu besarnya bagi suami dan anak-anaknya. Pada beberapa kasus, sang isteri menjadi depresi dan stress dikarenakan memendam rasa sakit hati terhadap suami yang tidak dapat ia ungkapkan.

Jika kita semua melakukan perhitugan terhadap gaji yang seharusnya dibayarkan kepada sesosok ibu atau isteri, kira-kira berapa ya yang harus Anda sekalian keluarkan dalam sebulan? Silahkan di share yaa.
*lirik ke ibu Henny :p*

11 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar