Sabtu, 08 September 2012

Selama Masih Ada Kesempatan (Priska Aprilla)

Jika diminta untuk menceritakan mengenai sosok ibu (yang mungkin kita panggil dengan sebutan mama, mami, atau sebutan lainnya), hal apakah yang terbesit dalam pikiran kita?

Mungkin sebagian menjawab ibu adalah sosok yang sempurna, penuh kasih, tulus, penyabar, orang yang paling kita sayang, orang yang kita kagumi, pantas menjadi teladan, dan sebagainya.

Tapi sebagian lainnya mungkin saja menjawab bahwa ia membenci ibunya, ibunya adalah sosok yang tidak baik, tidak pantas menjadi teladan, ibunya cerewet, banyak aturan, tidak perhatian, dan sebagainya.

Tahukah kita bahwa kita sangat berarti baginya? Tahukah begitu banyak pengorbanan yang dilakukannya demi membesarkan kita? Namun sadarkah seringkali kita menyakiti dan membuatnya menangis? Sadarkah bahwa tidak selamanya ia bersama dengan kita?

Karena cinta ia melahirkan dan membesarkan kita, tak peduli besarnya risiko dan pengorbanan yang harus ia lakukan. Pertaruhkan nyawa demi melihat tawa di wajah kita. Jam tidur yang berkurang karena tangis kita, segala kenakalan yang kita perbuat, air mata yang keluar karena kita, tak pernah membuatnya berhenti menyayangi kita dan tetap dengan bangga mengatakan pada semua orang "ini anakku". Ia menanamkan doa dan harapan yang besar terhadap kita. Tapi apa balasan kita?

Selama masih ada kesempatan, kasihilah dan buatlah ia bangga terhadap kita.
Ukirlah senyuman dan bahagia untuknya.
Selama masih ada kesempatan, ucapkanlah maaf dan terima kasih pada ibu.
Katakanlah bahwa kita menyayanginya.

7 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar