Jika diminta
untuk menceritakan mengenai sosok ibu (yang mungkin kita panggil dengan
sebutan mama, mami, atau sebutan lainnya), hal apakah yang terbesit
dalam pikiran kita?
Mungkin
sebagian menjawab ibu adalah sosok yang sempurna, penuh kasih, tulus,
penyabar, orang yang paling kita sayang, orang yang kita kagumi, pantas
menjadi teladan, dan sebagainya.
Tapi
sebagian lainnya mungkin saja menjawab bahwa ia membenci ibunya, ibunya
adalah sosok yang tidak baik, tidak pantas menjadi teladan, ibunya
cerewet, banyak aturan, tidak perhatian, dan sebagainya.
Tahukah kita
bahwa kita sangat berarti baginya? Tahukah begitu banyak pengorbanan
yang dilakukannya demi membesarkan kita? Namun sadarkah seringkali kita
menyakiti dan membuatnya menangis? Sadarkah bahwa tidak selamanya ia
bersama dengan kita?
Karena cinta
ia melahirkan dan membesarkan kita, tak peduli besarnya risiko dan
pengorbanan yang harus ia lakukan. Pertaruhkan nyawa demi melihat tawa
di wajah kita. Jam tidur yang berkurang karena tangis kita, segala
kenakalan yang kita perbuat, air mata yang keluar karena kita, tak
pernah membuatnya berhenti menyayangi kita dan tetap dengan bangga
mengatakan pada semua orang "ini anakku". Ia menanamkan doa dan harapan
yang besar terhadap kita. Tapi apa balasan kita?
Selama masih ada kesempatan, kasihilah dan buatlah ia bangga terhadap kita.
Ukirlah senyuman dan bahagia untuknya.
Selama masih ada kesempatan, ucapkanlah maaf dan terima kasih pada ibu.
Katakanlah bahwa kita menyayanginya.
7 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar