Minggu, 02 September 2012

Perkembangan Perempuan Indonesia Masa Kini (Dini Puspita Ayati Sofyan)


     Perempuan di Indonesia masa kini jelas berbeda dengan perempuan Indonesia pada saat sebelumnya. Jika pada masa sebelumnya. Jika pada masa sebelumnya perempuan di Indonesia hanya diperbolehkan untuk mengurus rumah saja, pada masa kini, yang kita kenal dengan masa emansipasi wanita, perempuan sudah diperbolehkan untuk bekerja dan berkarier. Tidak hanya itu, perempuan masa kini banyak yang memiliki jabatan yang lebih tinggi dibandingkan para pria di sekitarnya.
     Tetapi sangat disayangkan, para perempuan yang saat ini memilih untuk bekerja dan berkarier menjadi melepaskan tanggungjawabnya sebagai seorang ibu, yaitu mengurus dan mendidik anak-anaknya. Perempuan-perempuan tersebut menjadi mengandalkan adanya pembantu rumah tangga yang bekerja padanya dan melepaskan anak-anaknya untuk ‘diurus’ oleh para pembantu rumah tangga tersebut.
     Para pembantu rumah tangga tidak begitu memperdulikan perkembangan yang baik untuk anak-anak kita. Contohnya saat menonton televisi. Ketika para pembantu rumah tangga sedang menonton televisi untuk acara orang dewasa seperti sinetron, mereka juga membawa anak-anak kita untuk menonton bersamanya. Dan hal tersebut tidak baik untuk perkembangan anak-anak kita. Jika anak-anak melihat di televisi tersebut ada wanita yang berpakaian yang memperlihatkan auratnya dan anak-anak menilai hal tersebut merupakan sesuatu yang bagus, maka ia akan menirunya.
     Tidak hanya itu, jika ada perkataan-perkataan kasar yang anak-anak dengar di televisi, anak-anak pun akan menirunya. Selian itu, cerita-cerita yang bertema cinta yang hampir ada di setiap sinetron akan berdampak kurang baik pada kehidupan sehari-hari anak-anak. Itulah yang menyebabkan anak-anak masa kini lebih cepat dewasa dibandingkan dengan anak-anak pada masa lalu.
     Dari segi konsumsi makanan, dampak negatif dari seorang ibu yang sibuk bekerja adalah anak-anak menjadi lebih sering diberikan makanan cepat saji untuk makanan sehari-harinya. Makanan cepat saji mungkin memang memiliki rasa yang enak dan mudah dikonsumsi, tetapi memiliki dampak yang tidak baik untuk kesehatan anak-anak. Dan hal-hal tersebut (menonton acara orang dewasa dan sering mengkonsumsi makanan cepat saji) membuat anak-anak pada masa kini menjadi lebih cepat dewasa, terutama untuk anak-anak perempuan menjadi lebih cepat mengalami menarche dibandingkan dengan anak-anak pada masa sebelumnya.
     Para ibu yang sibuk dengan pekerjaan dan kariernya, ketika melihat anak-anaknya menggunakan pakaian yang membuka auratnya, berkata kasar, dan sudah menunjukkan adanya kedewasaan yang belum pada waktunya, banyak yang membiarkan hal tersebut dan tidak menasihati anak-anaknya karena sudah lelah ketika sampai rumah. Selain itu, karena takut pembantu rumah tangganya akan tersinggung dan menjadi tidak bekerja lagi padanya, para ibu tersebut pun tidak menegur pembantu rumah tangganya tersebut karena takut tidak ada yang dapat menjaga anak-anaknya ketika mereka sedang bekerja.
     Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat kita ambil pelajaran yang berharga untuk perkembangan anak-anak kita kelak. Sebagai perempuan, kita boleh bekerja dan berkarier, asalkan tidak menelantarkan keluarga di rumah, terutama anak-anak. Pembantu rumah tangga bertugas untuk membantu pekerjaan rumah tangga, bukan untuk menggantikan profesi kita sebagai ibu dari anak-anak kita. Jika kita melihat ada yang salah dari anak-anak kita, jangan pernah lelah untuk menasihati mereka. Karena jika kita ingin anak-anak kita tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan dan keinginan kita, maka sesibuk apapun kita, kita harus tetap mendidik dan mengurus anak-anak kita.

1 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar