Minggu, 02 September 2012

Inspirasi (Anita Lusiana)


Saya pernah membaca buku yang dikarang oleh Ajahn Brahm, didalam buku tersebut Beliau menuliskan pendapatnya mengenai aborsi. Saya sangat tertarik untuk membacanya, intinya Beliau mengatakan, "seseorang yang melakukan aborsi tidak masalah asalkan sesudahnya wanita tersebut berbuat banyak kebaikan". Beliau mengibaratkannya sebagai suatu perumpamaan garam dan kolam renang. "Apabila segenggam garam ditaburkan ke kolam renang, maka dengan demikian airnya tidak akan terasa asin. Namun sebaliknya, apabila kita menaburkan garam ke gelas, maka yang terasa adalah air yang sangat asin". Sebuah perumpamaan yang sangat sederhana, namun juga sangat bermakna.

Di sini, saya tidak membenarkan seratus persen apa yang ditulis Ajahn Brahm dalam bukunya, namun saya juga tidak menyalahkan apa yang dikatakan Ajahn Brahm. Wanita yang sudah menikah, yang memutuskan untuk aborsi pasti mempunyai alasan tersendiri mengapa ia berbuat demikian. Mungkin karena suatu penyakit yang dideritanya, atau alasan-alasan yang tidak logis bagi kita, namun sangat logis bagi dirinya secara pribadi. Dengan adanya hal itu, kita tidak boleh menge- judge secara berlebih pada orang yang melakukan aborsi.

Akan tetapi, sangat prihatin bagi nasip remaja yang dengan sengaja telah mengaborsi janin-janin yang ada dalam perut mereka dengan alasan yang sangat konyol. Seperti yang di sampaikan Ibu Henny pada hari Senin kemarin, "Walaupun masih berbentuk daging, tetapi janin akan terus tumbuh dan berkembang karena ia adalah benda hidup, tidak seperti meja yang tidak pernah berubah dan tidak akan pernah dapat melahirkan".
Jadi bagi wanita, bijak-bijaklah dalam mengambil setiap keputusan.

31 Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar