Minggu, 02 September 2012

Perempuan / Laki-laki ? Sama saja.... (Kusbandiyah Chandrawati)


Perempuan / Laki-laki ? Sama saja....

Psikologi perempuan....
     Pertama kali saya mendaftar di fakultas psikologi, terdapat beberapa daftar mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan yang harus diambil. Saat melihat pada daftar mata kuliah pilihan dan di situ tertulis “Psikologi Perempuan”, hal pertama yang ada di pikiran saya adalah bahwa suatu saat, di semester berapapun nanti, saya harus ambil mata kuliah ini. Pikiran saya mengatakan bahwa pasti kita akan belajar tentang bagaimana itu perempuan, apa kelebihan dan kekurangannya sebagai seorang perempuan. Pastinya saya sebagai perempuan sangat tertarik mempelajari lebih dalam tentang diri perempuan. Itulah kesan pertama saya tentang psikologi perempuan.
     Akhirnya pada semester lima ini saya kemudian mengambil mata kuliah ini, dan ternyata benar dugaan saya. Kita akan mempelajari segalanya tentang perempuan. Pada pertemuan pertama tersebut, satu kata yang saya dengar di dalam kelas itu dan sangat membuat saya tertarik, adalah tentang diskiminasi.

Kenapa?

     Mungkin pada zaman modern seperti sekarang ini, sudah banyak perempuan yang dapat berhasil memiliki kedudukan yang dulunya hanya diperbolehkan untuk laki-laki. Namun, pada kenyataannya... belum semua orang berpikir seperti itu. Saya sendiri mungkin telah merasakan adanya sedikit diskriminasi tersebut. Saya adalah anak kedua dengan seorang kakak laki-laki. Dulu, pada saat papa saya masih hidup. Saya tidak diizinkan sekolah tinggi-tinggi. Katanya, untuk apa perempuan sekolah tinggi-tinggi? Toh, nantinya masuk dapur juga....
 Rasanya cukup sedih mendengar kata-kata seperti itu, sedangkan saya sendiri ingin mengejar pendidikan yang tinggi. Hingga pada saat itu saya merasa putus asa, pasti saya hanya akan sekolah sampai tingkat SMA saja. Namun ternyata nasib berkata lain, papa saya meninggal saat saya duduk di bangku SMP. Mungkin suatu kebetulan atau apa saya pun tidak tahu. Hingga akhirnya sekarang saya dapat melanjutkan pendidikan hingga kuliah.

     Bicara tentang diskriminasi, saya berpikir kenapa ya harus ada? Padahal manusia itu pada dasarnya sama. Sama-sama diciptakan untuk saling melengkapi bukan untuk saling menindas. Kenapa perempuan diposisikan lebih rendah dari laki-laki?
     Ketika dosen saya pada kelas psikologi perempuan mengatakan suatu kalimat:
“Wanita diciptakan bukan dari tulang kaki laki-laki untuk diinjak-injak dan juga bukan dari tulang kepala untuk dipuja-puja tapi diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, di mana dia dekat dengan lengan untuk dilindungi, dan dekat dengan hati untuk disayangi…”

          Saya sangat terkesan dengan kata mutiara itu. Begitu indah jika perempuan dan laki-laki dapat hidup sepenuhnya saling melengkapi bukan untuk merendahkan satu sama lain. Sesungguhnya perempuan dan laki-laki itu sama saja. Perempuan tidak dapat menghasilkan kehidupan baru tanpa laki-laki yang memberinya. Begitu pula sebaliknya, sumber kehidupan pada laki-laki tidak ada gunanya jika perempuan tidak ada. Maka, buatlah dunia kita ini lebih indah dengan bahu membahu bersama membangun dunia tanpa adanya diskriminasi.              

1 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar