Minggu, 09 September 2012

Perempuan dengan Peran Ganda (Regina Fitagora)


      Pada hari senin tanggal 03-09-2012 pada kelas psikologi perempuan dibahas tentang perempuan yang memiliki peran ganda. Dalam pembahasan ini lebih di fokuskan pada perempuan yang berperan sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. ketika mendengar penjelasan demi penjelasan dari kelompok presentasi dan bu Henny, saya jadi menyadari bahwa sangat kuatnya seorang wanita itu. sebagai wanita karir mereka dituntut untuk ambil bagian dalam setiap hal yang terjadi pada kantornya, namun setelah sampai di rumah sore hari mereka harus kembali menjadi seorang ibu untuk anaknya yaitu dengan meluangkan waktu kebersamaan dengan anaknya, lalu ia harus mulai membereskan rumahnya seperti menyapu, mengepel, menstrika baju, mencuci baju, mencuci piring dan lainya, setelah itu ia juga harus meluangkan waktu untuk suaminya.
     Saya juga menyadari bahwa apa yang ibu lakukan akan sangat berdampak untuk keluarganya, seperti misalnya jika wanita yang berperan ganda tidak bisa mengatur waktunya untuk di rumah dan di kantor maka akan memberikan dampak buruk untuk anak dan suaminya. Jadi apa yang dilakukan buruk atau baik itu juga yang akan terjadi pada keluarganya. Bagi saya mungkin ayah adalah seorang kepala keluarga namun ibu adalah pengendali dalam keluarga.
     Sebelum kelas dibubarkan bu Henny menguraikan seberapa mahal seorang ibu jika mereka harus di gaji, kami memprediksi berapa biaya untuk memasak, mencuci, house keeping, dan lain sebagainya, lalu diperoleh hasil sekitar 506.000.000 untuk 1 tahunnya. lalu bu Hennya mengatakan jika seorang ibu harus benar-benar di gaji maka semua laki-laki akan bangkrut. Tapi semua itu seorang ibu lakukan dengan gratis cuma karena satu alasan yaitu karena besarnya cinta seorang ibu pada keluarganya maka semua biaya tersebut menjadi 0.
     Lalu bu Henny mengatakan tapi seorang ibu yang seperti ini lah yang kalian marahi dan kalian bentak-bentak, dan bu Hennya mengatakan agar kami minta maaf dan berterima kasih ketika sampai di rumah. hal ini menjadi pikiran saya dan ketika sampai di rumah saya mengatakan maaf dan terima kasih pada mama saya. Mama saya terlihat sedikit bingung karena tiba-tiba saya mengatakan itu namun saya lihat bahwa mama saya terlihat senang dan tersenyum malu-malu.

8 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar