Sabtu, 08 September 2012

Kelas Teknik Wawancara (Noviyantin)


Pada pertemuan ketiga mata kuliah teknik wawancara yang minggu lalu saya ikuti, saya banyak mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru tentang bagaimana sih cara wawancara yang baik itu ? kemudian Ibu Henny telah menjelaskannya dengan sangat baik. Beberapa bahasan yang saya masih ingat sampai sekarang ialah tentang informasi psikososial, yaitu berisi tentang keluarga klien, kemudian tentang fenomena sosial yang terjadi di sekitar klien.
Selain itu saya juga menjadi mengetahui batasan waktu untuk melakukan wawancara, tyakni maksimal dua jam. Setelah itu munculah pertanyaan didalam pikiran saya, apa sih bedanya wawancara dengan percakapan biasa ? nah pada pertemuan minggu kemarin saya menemukan jawabannya. Perbedaan antara wawancara dengan percakapan biasa ialah jika wawancara itu terdapat urutan pertanyaannya, kemudian membicarakan fakta tentang kejadian yang terjadi disekitar kita, atau perasaan tentang diri seseorang baik perasaan yang baik atupun perasaan yang buruk.
Kemudian didalam teknik wawancara yang saya pelajari pada minggu lalu ialah tentang apa saja prinsip etika yang penting didalam wawancara. Berikut ini merupakan prinsip – prinsip yang penting dalam wawancara :
1. Kompetensi
- Menguasai poin – poin yang penting dari pokok bahasan wawancara
- Jika kita merasa kurang mampu untuk mewawancarai orang tersebut, kita dapat merevernya kepada oranglain yang kita tahu orang tersebut berkompetensi dalam hal wawancara tersebut.
- Jika kita masih kurang menguasai teknik wawancara, kita dapat meminta oranglain untuk membimbing kita, agar kita lebih menguasai teknik wawancara.
2. Informed consent
- Kita menyampaikan apa tujuan dan bagaimana prosedur dari wawancara yang akan kita lakukan kepada orang yang akan kita wawancarai
- Saat pertemuan pertama wawancara, kita dianjurkan untuk memberitahukan kepada klien waktu yang kita buruhkan untuk wawancara tersebut, agar klien atau orang yang kita wawancarai dapat memperkirakan berapa biaya yang harus mereka keluarkan ( dalam proses konseling )
3. Kerahasiaan
Kerahasiaan disini sangatlah penting. Kita dianjurkan untuk tidak memberitahukan segala informasi yang klien berikan kepada kita. Namun demikian terdapat pula beberapa informasi dari klien yang boleh kita beritahukan kepada oranglain, yaitu pada kasus pembunuhan, artinya jika klien berniat untuk membunuh oranglain ataupun membunuh dirinya sendiri. Informasi lainnya yang boleh diberitahukan kepada oranglain yaitu tentang seseorang yang melakukan pembebasan bersyarat.
4. Power
Power yang dimaksud disini ialah power antara psikolog dengan klien sama, artinya kita sebagai psikolog juga harus menghargai pendapat dan tindakan yang klien lakukan.
5. Social justice and advocacy
- Dalam hal wawancara kita harus mengenal budaya dari klien, kemudian budaya dari orangtua klien, dan juga budaya dari lingkungan klien agar kita dapat berempati kepada klien dan menggali lebih dalam informasi dari klien
- Jangan pernah kita sebagai psikolog untuk menyalahkan korban atau dalam hal ini klien, agar klien tidak semakin merasa bersalah yang mengakibatkan klien tidak nyaman bersama kita, sehingga klien dapat bercerita lebih banyak lagi kepada kita
6. Multicultural competence
Sebelum melakukan wawancara, kita harus kenali diri kita terlebih dahulu dengan cara RESPECTFUL MODEL, yaitu :
1. Religion / spirituality
2. Economic / class background
3. Sexual identity
4. Personal style & education
5. Ethnic / racial identity
6. Chronological / life span challenges
7. Trauma
8. Family background
9. Unique physical characteristic
10. Location of residence and language difference

Demikianlah ilmu pengetahuan yang saya terima dari Ibu Henny pada tanggal 30 Agustus 2012 minggu lalu. Sampai jumpa si sesei share berikutnya. Saya akan berbagi ilmu pengetahuan kepada teman – teman semuanya. Semoga posting saya yang perdana ini dapat membantu teman – teman pembaca semuanya  .

5 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar