Sabtu, 08 September 2012
First Post - Introduction (Marsela Giovani)
First Post – Introduction
Hi blog readers!! This is my first new post.
I’m a college student in psychology major, so, I’m gonna share to you about things in my college life.
Since my English is not really good, there are things I’m gonna share to you in English and some in Indonesian. Hope you like it.
Saat ini aku menjalani perkuliahan semester 5 dan aku mengambil 5 matakuliah yang bobotnya 3 sks. Well, tentu saja tugasnya menjadi sangat banyak dan bobot tugasnya pun berbeda dengan semester-semester lalu. Salah satunya adalah mata kuliah Teknik Wawancara.
Matkul yang satu ini termasuk matkul yang penting, dan ada beberapa hal yang aku dapatkan setelah mengikuti kelasnya.
Pertama, ternyata wawancara merupakan metode pengumpulan data yang sangat penting dan dibutuhkan dalam berbagai bidang. Hal ini disebabkan oleh kelebihan-kelebihan dalam metode wawancara yang tidak didapat dengan metode lain.
Misalnya, dengan melakukan wawancara kita bertatap muka secara langsung dengan subyek/interviewee/responden sehingga kita dapat melihat komunikasi nonverbalnya (ekspresi, bahasa tubuh). Selain itu, kalau maksud yang disampaikan kurang jelas, kita dapat kembali bertanya langsung, sehingga kita lebih memahami alur pemikiran subyek.
Kedua, ternyata meskipun dengan teknik wawancara kita bisa mendapat data atau informasi yang lebih akurat, kita tetap harus berhati-hati dengan yang namanya BIAS.
Nah, bias ini bisa disebabkan oleh pewawancaranya/interviewer, bisa juga oleh subyeknya/interviewee.
Berikut bias-bias yang dapat disebabkan oleh pewawancara:
1. Hallo effect, mungkin blog readers pernah dengar istilah ini? Terkadang, ada kecenderungan interviewer untuk mengembangkan kesan umum tentang seseorang, lalu menyimpulkan hal-hal lain berdasarkan kesan tadi.
2. Confirmatory bias, di mana interviewer membuat kesimpulan tentang subyeknya, lalu mengarahkan wawancara untuk mendapat info yang membenarkan kesimpulannya tadi.
3. Primacy effect, di mana subyek memiliki sebuah karakteristik yang luar biasa (misalnya jenius) sehingga sang pewawancara menilai karakteristik lainnya berkaitan dengan karakteristik tersebut, yang padahal tidak demikian.
Jadi, berhati-hatilah dengan bias-bias tersebut saat blog readers melakukan wawancara.
I think that’s enough for my first post, I wanna go home and do other things. Hope this and my next posts can be inspirations for you.
5 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar