Apa sih wawancara itu? Pengalaman
setiap orang tentang wawancara tentunya berbeda-beda. Ada yang
memiliki kesan biasa saja, ada juga yang memiliki kesan bahwa wawancara
itu ternyata tidak mudah seperti melihat orang lain yang terlibat
wawancara. Wawancara adalah adanya interaksi dalam bentuk tanya jawab
yang terkonsep antara interviewer dengan interviewee.
Saat mengikuti kelas teknik wawancara, yang saya dapat ialah wawancara
itu bertujuan untuk memperoleh data atau informasi melalui
pertanyaan-pertanyaan mengenai topik atau fenomena. Hal-hal yang harus
diperhatikan untuk menjadi interviewer yang
baik yakni mempersiapkan segala hal yang berhubungan, yang mendukung
dan dibutuhkan (peralatan seperti recorder, alat tulis dan kertas, outline wawancara,
penguasaan materi wawancara, pengenalan mengenai
sifat/karakter/kebiasaan orang yang hendak kita wawancarai), membina rapport yang baik supaya interviewee
merasa nyaman saat diwawancarai, menaati norma atau peraturan yang
berlaku di tempat kita wawancara, menyampaikan pertanyaan dengan kalimat
yang mudah dipahami interviewee. Dalam wawancara ternyata dapat terjadi bias. Biasnya dapat seperti jika saat sesi wawancara interviewer memiliki pendapat atau kesimpulan sendiri (yang belum tentu benar dan disetujui) terhadap jawaban interviewee, maka bisa saja pertanyaan berikutnya diarahkan untuk mendukung pendapat atau kesimpulan tadi, bias ini dikenal dengan istilah confirmatory bias. Lalu, bias lainnya seperti penilaian
kita yang menganggap seseorang itu misalnya baik, maka yang ada di
pikiran kita tentang seseorang tersebut semuanya pasti baik, bias ini
dikenal dengan istilah hallo effect.
Nah, ternyata
teknik wawancara itu luas ya karena ada banyak hal yang harus dikuasai
sehingga kemampuan dalam hal ini, wawancara, dapat lebih berkembang dan
meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar