Sebelum kakak saya dan saya lahir, ibu saya memang suka
bekerja di luar rumah. Sehingga saat kakak saya dan saya lahir pun ia tetap
bekerja walaupun terkadang ia suka mengambil cuti kerja untuk berlibur bersama
keluarga.
Saat saya masih kecil, saya merasa ibu saya selalu sibuk
bekerja dan kurang meluangkan waktu bermain dengan saya. Walaupun setiap hari
sabtu dan minggu ia selalu mengisi waktu luang bersama keluarga, tetapi tetap
saja saya merasa kurang. Namun, seiring berjalannya waktu, semakin dewasa saya
mengerti bahwa ia bekerja untuk membantu Ayah saya mencari nafkah. Ia juga
bekerja dengan waktu yang wajar, tidak full
time work, sehingga saat ia pulang bekerja, ia tetap menyempatkan waktu
untuk makan malam bersama, bersenda gurau, nonton film bersama, dan kegiatan
bersama lainnya. Di saat ayah saya tidak bisa mengatar saya ke suatu tempat,
maka ibu saya lah yang bersedia menyetir dan mengantar, serta menemani saya.
Peran ganda ibu saya sangat bisa dirasakan, terutama saat pembantu
rumah tangga kami pulang kampung. Sebelum berangkat kerja, ia memasak
menyiapkan sarapan untuk keluarga, dan setelah pulang kerja, ia memasak untuk
makan malam keluarga. Saya kurang bisa memasak, sehingga saya hanya mampu
membantunya dalam menata meja dan menyuci piring.
keluarganya patut mendapatkan pujian yang besar. Anak-anak zaman sekarang sering melupakan hal
tersebut, sehingga sering melawan orangtua saat mereka memberikan suatu keputusan yang anaknya tidak
suka. Padahal itu semua demi kebaikan anak mereka. Jujur sebagai anak terkadang saya juga masih
melakukan hal tersebut. Berbicara memang mudah, melakukannya yang sulit. Namun saya akan berusaha
untuk tidak mengulangi hal tersebut, setidaknya saya selalu mencoba untuk tidak membuat kedua orangtua
saya marah. Buat saya, ibu saya merupakan wanita yang luar biasa, dengan multiple skill dan multiple role
yang ia miliki :)
6 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar