Minggu, 02 September 2012

Perempuan dan laki-laki itu berbeda, tapi bukan untuk dibedakan (Maulidhya Alied Pramono)



Bayi laki-laki = warna biru

Bayi perempuan = warna pink

Anak laki-laki = mobil-mobilan

Anak perempuan = boneka

Remaja laki-laki = berkelahi

Remaja perempuan = bergosip

Perempuan dewasa = ibu rumah tangga

Laki-laki dewasa = pekerja kantoran

Lansia perempuan = merajut

Lansia laki-laki = memancing


Perempuan dan laki-laki memang berbeda namun tidak untuk di beda-bedakan. Sejak lahir hingga menjadi lansia, perempuan dan laki-laki memiliki beberapa hal yang menjadi ciri khas dari peran gendernya. Berbagai perbedaan yang ada diatas merupakan pengenalan ciri perempuan dan laki-laki yang biasa terjadi di masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman banyak perempuan yang menghabiskan sebagian waktunya untuk berada di luar rumah. Berpakaian rapih, memakai riasan wajah dan menjadi pemimpin dari suatu perusahaan. Perempuan tersebut tidak melanggar kodratnya karena sejatinya kodrat perempuan adalah menstruasi dan menopouse. Sedangkan hamil, melahirkan, dan menyusui adalah potensi kodrati. Jadi sebetulnya tidak ada larangan untuk perempuan bekerja dan berkaya sesuai dengan keinginannya. Namun, alangkah terpujinya jika seorang ibu yang bekerja dapat membagi waktunya dengan karir dan keluarga. 


Menjadi setara secara gender bukan berarti perempuan dapat menginjak-injak harga diri lelaki. Setara berarti dapat sama-sama mengembangkan diri secara maksimal. Setara berarti memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Setara berarti memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing secara sehat dalam menduduki posisi sebagai pemimpin. Jangan mengharapkan kesetaraan jika sebagai perempuan masih membeda-bedakan dirinya dan gendernya. Contohnya, saat ada lansia yang tidak mendapatkan tempat duduk di kendaraan umum, sebagai wanita hanya dapat mengharapkan ada laki-laki yang memberi lansia itu duduk dan menganggap tidak memiliki kewajiban untuk memberikan kursi anda. Apa salahnya untuk langsung berdiri dan mempersilahkan lansia itu duduk, Simple kan. Bahkan mungkin dengan tindakan tersebut dapat membuat laki-laki disekeliling malu karena tidak memberikan tempat duduknya. Segala sesuatu termasuk perubahan dapat dilakukan dari diri kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar