Dalam era globalisasi ini, peran wanita mulai mengalami
perkembangan. Wanita tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga saja
tetapi juga dapat berperan sesuai dengan profesi pekerjaan
masing-masing. Banyak tuntutan kewajiban yang harus dilakukan oleh
wanita dalam kehidupannya ketika ia harus menjadi seorang pegawai di
kantornya, sebagai seorang istri bagi suaminya, seorang ibu bagi
anak-anaknya, seorang anak bagi orangtuanya, seorang menantu bagi
mertuanya, seorang teman bagi teman-temannya, seorang pendongeng bagi
anak-anaknya, seorang guru bagi anak-anaknya ketika dirumah, seorang
mertua bagi menantunya, dan sampai akhirnya menjadi seorang nenek bagi
cucu-cucunya. Semua peran tersebut akan selalu dihadapi oleh setiap
wanita. Peran tersebut dapat dilakukan oleh setiap wanita dengan baik
jika ia memiliki kemampuan untuk dapat melakukan management waktu yang
baik dan selalu mendapatkan social support dari suami maupun orang-orang disekitarnya.
Wanita memiliki kemampuan untuk dapat melakukan beberapa pekerjaan sekaligus (multitasking),
misalnya sering kita lihat kebanyakan ibu-ibu dapat menyetrika sambil
menonton TV atau bahkan banyak wanita yang ketika melakukan pekerjaannya
mereka melakukannya sambil makan dan bercerita dengan temannya. Ada
wanita yang dapat memainkan perannya dengan profesional, misalnya ketika
ia berada di tempat kerjanya ia bertindak sebagai pegawai tetapi ketika
ia berada di rumah, ia harus melepaskan segala macam atributnya sebagai
seorang pegawai dan berperan sebagai ibu dan istri bagi keluarganya,
dan bahkan ketika ia bertemu dengan orangtuanya atau mertuanya ia harus
bersikap sebagai seorang anak. Tidak gampang tentunya untuk dapat
profesional dalam memainkan setiap peran-peran tersebut. Tetapi sering
juga ditemukan banyak wanita yang tidak profesional dalam memainkan
perannya sehingga ia menimbulkan banyak masalah dimana-mana. Sebagai
contoh, ketika ia mendapatkan masalah di kantornya, ia membawa masalah
itu ke rumahnya dan tidak jarang berimbas pada anaknya, anak atau suami
dijadikan pelampiasan amarahnya sehingga menimbulkan masalah baru di
rumah. Masalah-masalah tersebut yang akhirnya menjadi awal dari
pertikaian, perceraian, KDRT, dan lain-lain.
Beruntunglah, kita yang dilahirkan sebagai seorang wanita karena
tidak gampang menjadi seorang wanita, tidak mudah untuk memainkan begitu
banyak peran dalam hidup sehari-hari. Jika kita sebagai wanita tidak
memiliki dukungan dan kemampuan dalam management waktu yang baik maka
kita akan menjadi stres, depresi, dan kelemahan fisik. Dan, beruntunglah
setiap anak dan setiap suami karena kalian memiliki wanita hebat yang
selalu ikhlas dan setia melayani kebutuhan anda, karena tanpa adanya
seorang wanita yang berperan dalam hidup anda, mungkin anda tidak akan
menjadi seperti diri anda saat ini. Oleh karena itu, sayangi dan
hargailah wanita yang ada dalam kehidupan anda karena wanita ada bukan
untuk dianiaya atau disia-siakan tapi untuk dilindungi dan dihormati. :D
3 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar