Pengertian Rokok
Rokok adalah daun tembakau yang telah dicacah dan digulung dengan kertas (Levinthal, 2012). Sedangkan menurut Departemen Pendidikan Nasional (2005) rokok adalah “Gulungan tembakau (kira-kira sebesar kelingking) yang dibungkus (daun nipah, kertas, dsb)”. Awalnya rokok digulung dengan tangan, namun seiring dengan bertambahnya permintaan pasar, maka saat ini rokok diproduksi menggunakan mesin (Ray & Ksir, 1999). Jadi, rokok adalah benda yang terbuat dari daun tembakau kering yang telah dicacah dan digulung dengan daun nipah, kertas, atau bahan lainnya sehingga berbentuk silinder dan dapat dihisap. Sebelum dihisap, ujung rokok disulut dengan api terlebih dahulu.
Kandungan-kandungan yang terdapat dalam rokok. Dalam sebatang rokok ada 13 macam bahan kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh (MCKim, 2000). Kandungan-kandungan tersebut antara lain:
· Nikotin, yaitu racun psikoaktif yang ditemukan dalam produk-produk tembakau (Levinthal, 2012).
· Tar, yaitu material yang ditemukan dalam asap tembakau atau pada polusi-polusi udara lainnya (Levinthal, 2012).
· Karbon Monoksida, yaitu gas beracun yang mencegah sel darah untuk membawa dan mengedarkan oksigen dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya (Levinthal, 2012).
· Amonia, yaitu ”Gas tidak berwarna, baunya menusuk, terdiri atas unsur nitrogen dan hidrogen, mudah sekali larut dalam air, senyawanya banyak dipakai di pupuk, obat-obatan, dsb” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).
· Hidrogen sianida
· Acetone, yaitu “Zat cair tanpa warna yang mudah terbakar dan mempunyai bau serta rasa yang khas (dipakai sebagai pelarut di industri dan dipercobaan laboratorium)” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).
· Sianida, yaitu “Zat beracun” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).
· Benzena, yaitu “Zat cair tanpa warna, mudah terbakar, berbau harum, dipergunakan untuk membuat zat warna, bahan peledak, obat, minyak wangi, lak, dan sebagai pelarut organik” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).
· Cadmium, yaitu “Logam putih, mulur; unsur dengan nomor atom 48, berlambang Cd, bobot atom 112,41” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).
· Metanol, yaitu “Bahan bakar yang berasal dari gas bumi atau dari salah satu komponen tambang minyak bumi dengan bahan baku komposisi karbon dan hidrogen” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).
· Asetilena, yaitu “Gas tanpa warna yang mudah terbakar, berbau eter apabila murni, dan digunakan untuk mempercepat proses kematangan buah-buahan” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).
· Formalin, yaitu “Larutan bening berbau menyengat, mengandung sedikit metanol untuk bahan pengawet dan pembunuh kuman” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).
· Arsenik, yaitu “Unsur nonlogam dengan nomor atom 33, berlambang As, dan bobot atom 74,9216” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).
Pengertian Perokok
Rokok tidak dapat dipisahkan dari perokok. Rokok dan para perokok saling berkaitan satu sama lain. Jika tidak ada rokok, maka tidak ada perokok pula. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) perokok adalah “(orang yang) suka merokok”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang disebut sebagai perokok adalah orang-orang yang suka atau kecanduan menghisap rokok.
Perokok dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) perokok aktif “orang yang merokok secara aktif”, dan perokok pasif “orang yang menerima asap rokok saja, bukan perokoknya sendiri”. Kesimpulannya tidak semua perokok adalah orang yang mengisap rokok, karena ada juga orang yang hanya menghirup asap rokoknya saja. Namun, baik perokok aktif maupun perokok pasif sama-sama tidak baik untuk kesehatan tubuh (Ray & Ksir, 1999).
Dampak Negatif dari Merokok untuk Tubuh
Ada sangat banyak dampak negatif dari sebatang rokok untuk tubuh manusia. Bahkan dalam tiap bungkusan rokok ada peringatan yang tertera bahwa rokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti impotensi, serangan jantung, kanker, gangguan kehamilan, dan lain-lain. Saat kita menghisap rokok ada banyak zat kimia yang ikut masuk ke dalam tubuh kita. Beberapa penyakit yang umum antara lain (MCKim, 2000): a) sakit liver, penyebab dari penyakit ini adalah asap berlebihan yang merupakan gabungan dari nikotin dan karbon monoksida; b) sakit paru-paru, penyakit ini disebabkan karena ketika kita menyerap asap, kandungan abu dan tar masuk ke dalam selaput-selaput yang ada di paru-paru; c) kanker, merokok dapat meningkatkan resiko kanker pada mulut, paru-paru, dan kandung kemih; d) reproduksi, merokok juga dapat berdampak dalam reproduksi, bayi yang lahir dari ibu perokok akan lebih ringan 150 sampai 200 gram dari bayi normal yang dilahirkan oleh ibu yang tidak merokok.
Dampak Psikologis Rokok bagi Para Perokok
Rokok dapat berpengaruh juga terhadap psikologis para perokok karena rokok dapat meningkatkan
konsentrasi dan membangkitkan kesadaran para perokok (MCKim, 2000). Perokok dapat lebih konsentrasi ketika mereka merokok dan akan lebih cepat gelisah atau tidak konsentrasi ketika tidak merokok. Merokok dapat menenangkan para perokok disaat mereka cemas dan stress (Ray & Ksir, 1999). Menurut MCKim (2000) dengan merokok kesadaran mental para perokok akan meningkat. Karena kesadaran yang meningkat inilah maka dapat mempengaruhi peningkatan konsentrasi pada para perokok.
Cara Pencegahan Dini Agar Tidak Menjadi Perokok
Cara-cara untuk mencegah agar seseorang tidak menjadi perokok harus dilakukan sedini mungkin agar seseorang tidak terjerumus dan menjadi perokok. Cara-cara yang bisa dilakukan antara lain dengan menaikkan harga rokok, karena untuk kalangan remaja jika harga rokok naik maka mereka akan menjadi lebih sulit untuk membelinya (MCKim, 2000). Cara berikutnya adalah dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya merokok kepada kaum muda (Levinthal, 2012). Dengan memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok diharapkan kaum muda sadar dan tidak mencoba-coba untuk merokok. Rokok sangatlah berbahaya, oleh sebab itu, ada baiknya bila cara-cara preventif ditanamkan sebelum terlambat.
Cara Penyembuhan untuk Para Perokok
Beberapa cara atau terapi yang dapat digunakan untuk menyembuhkan para pecandu rokok adalah dengan Nicotine Replacement Therapy, terapi ini sama dengan strategi yang digunakan untuk para pecandu heroin, caranya dengan mengganti tembakau atau rokok dengan permen karet, nikotin patch, atau nasal spray (MCKim, 2000). Levinthal (2012) mengungkapkan beberapa cara yang juga dapat digunakan antara lain dengan hipnotis, akupuntur, dan specific prescription drugs, ketiga cara ini dapat mengurangi keinginan para perokok untuk menghisap rokok. Cara lain yang juga dapat digunakan adalah dengan penggunaan obat-obatan seperti Chantix dan Zyban. Peran para dokter dalam memberitahu atau menjelaskan dampak buruk dari rokok untuk para perokok juga sangat penting, misalnya saja dengan membandingkan umur paru-paru para perokok dengan yang bukan perokok (Levinthal, 2012). Dengan cara-cara ini diharapkan para perokok bisa lepas dari ketergantungan mereka kepada rokok karena rokok tidak baik untuk kesehatan.
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia (3th Ed.). Jakarta: Balai Pustaka.
Levinthal, C. F. (2012). Drugs, behavior, and modern society (7th Ed.). Boston, MA: Pearson Education, Inc.
MCKim, W. A. (2000). Drugs & behavior: An introduction to behavioral pharmacology (4th Ed.). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall, Inc.
Ray, O., & Ksir, C. (1991). Drugs, society, and human behavior (8th Ed.). United States of America: The McGraw-Hill Companies, Inc.
23 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar