Rabu, 31 Oktober 2012

Kenakalan Remaja (Yohanes 705120119)


Pengertian Kenakalan Remaja
     Kartono (2008), seorang ilmuwan Sosiologi mengemukakan bahwa “Kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Juvenule delinquency merupakan gejala potologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial”. Sementara itu, Santrock (1996) seorang PhD dalam bidang Psikologi mengatakan bahwa “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal”.
     Sarwono (2002) menyatakan “kenakalan remaja sebagai tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana”, sedangkan Hurlock (1973) mengemukakan bahwa “kenakalan remaja adalah tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh remaja, dimana tindakan tersebut dapat membuat seseorang individu yang melakukannya masuk penjara”.
     Dengan demikian, kenakalan remaja dapat diartikan sebagai tindakan seorang remaja yang menyimpang dari norma, aturan sosial, serta hukum pidana yang berlaku dalam masyarakat.

Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
     Pada dasarnya, penyebab kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
     Faktor internal.  Yang dimaksud dengan faktor internal adalah segala sesuatu yang berada dan berasal dari dalam diri sendiri. Faktor internal itu terdiri atas krisis identintas dan kontrol diri yang lemah.
     Krisis identitas. Santrock (1996) mengatakan “Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadi dua bentuk integrasi, yaitu terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya dan tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua”.
     Kontrol diri. Lemahnya kontrol diri pada remaja menyebabkan mereka tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima. Selain itu, remaja yang sudah mampu membedakan kedua tingkah tersebut tidak mampu mengontrol diri untuk berperilaku sesuai dengan pengetahuannya (Santrock, 1996).
     Faktor eksternal. Pengertian faktor eksternal adalah segala hal yang berada di luar diri dan tidak berasal dari dalam diri sendiri. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kenalakan remaja karena faktor eksternal, yaitu (a) kurang atau bahkan tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, (b) teman sebaya yang kurang baik, dan (c) komunitas atau tempat tinggal yang kurang baik (Santrock, 1996).

Jenis-jenis Kenakalan Remaja
     Beberapa jenis kenakalan remaja yang saat ini sering terjadi adalah:
     Narkoba. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, dan Obat-obat berbahaya.  Sering disebut juga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya”. Penggunaan narkoba yang salah oleh remaja, menyebabkan konsentrasi mereka dalam belajar dan berbagai hal lainnya terganggu sehingga pretasi belajar cenderung menurun.
     Bullying. Menurut Oxford Dictionaries “bullying ialah perilaku menggunakan kekuatan superior untuk mengintimidasi (seseorang), biasanya untuk memaksa mereka melakukan sesuatu”. Pada umumnya perilaku bullying dilakukan oleh sekelompok orang terhadap seseorang atau sekelompok orang. Bentuk tindakannya seperti menggangu, menyakiti, melecehkan, dan dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja, terencana, serta secara terus menerus.

Kesimpulan
     Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa perilaku kenakalan remaja merupakan tindakan menyimpang yang dilakukan oleh remaja, seperti penggunaan narkoba dan bullying. Perilaku ini disebabkan oleh dua faktor pokok, yaitu faktor internal berupa krisis identitas serta lemahnya kontrol diri pada remaja dan faktor eksternal berupa kurangnya komunikasi dalam keluarga, pengaruh teman-teman sebaya, serta komunitas individu berada. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan kenakalan pada remaja yang dimulai dari dalam keluarga sebagai lingkungan pertama kehidupan seseorang.


Daftar Pustaka
Bullying. (n.d.). Dalam Oxford’s Dictionaries: The world’s most dictionaries.
     Diunduh dari http://oxforddictionaries.com/
Hurlock, E. B. (1973). Adolesecent development (4th ed.). New York, NY:
     McGraw-Hill.
Kartono, K. (2008). Patologi sosial (II): Kenakalan remaja. Jakarta: Raja
     Grafindo Persada.
Narkoba. (n.d.). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia online. Diunduh dari
     http://www.kbbi.web.id/
Santrock, J. W. (1996). Adolesence: An introduction (6th ed.). New York, NY:
     Brown & Benchmark.
Sarwono, S. W. (2002). Psikologi remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiarto. (2010, 14 Juli). Seks bebas di kalangan remaja (pelajar dan
      mahasiswa), penyimpangan, kenakalan atau gaya hidup?. Diunduh dari
      http://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2010/07/14/seks-bebas-di-kalangan-
      remaja-pelajar-dan-mahasiswa-penyimpangan-kenakalan-atau-gaya-hidup/
Sugiarto. (2010, 16 Oktober). Penyalahgunaan narkoba akibat kenakalan remaja.
     Diunduh dari http://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2010/10/06/
     penyalahgunaan-narkoba-akibat-kenakalan-remaja/
Unila, M. (2009, Oktober). Kenakalan remaja. Diunduh dari
      http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-kenakalan-remaja.html

23 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar