Minggu, 28 Oktober 2012

Bagaimana jika Orang-Orang di Sekitar Kita Terkena Lupus, Kanker Serviks, atau Penyakit-Penyakit Berbahaya Lainnya? (Sylvia Kristiani)


Women Psychology Class on Monday, 22-10-2012

Lupus.. Nama penyakit yang sudah cukup sering saya dengar, tetapi tidak saya ketahui penyebab atau hal-hal lainnya mengenai lupus sampai kelompok mempresentasikan materi mengenai lupus. Ternyata lupus penyakit yang cukup mematikan dan belum ada obat yang dapat menyembuhkan secara total seseorang yang terkena lupus. Penyakit ini sama berbahayanya dengan penyakit kanker serviks yang juga dapat menyebabkan kematian.
Sebagai perempuan, terkadang kita merasa takut akan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kewanitaan. Banyak hal yang harus dilakukan agar dapat terhindar dan tidak terkena penyakit-penyakit tersebut, mulai dari menjaga kebersihan tubuh sampai menjaga perilaku kita agar tidak melakukan seks bebas yang dapat menyebabkan terkena penyakit-penyakit tertentu.
Kita tentunya juga tidak ingin orang-orang yang kita sayangi, orang-orang di sekitar kita, atau bahkan orang yang tidak kita kenal sekali pun untuk terkena penyakit tersebut. Banyak seminar, penyuluhan, dan hal-hal lainnya dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut. Namun, jika seseorang, terutama orang yang dekat dengan kita terkena penyakit tersebut, apa yang harus kita lakukan? Mungkin kita bukan dokter yang dapat menyembuhkan penyakit itu, tetapi kita dapat memberikan dukungan kepada orang-orang yang terkena penyakit itu.
Saya menjadi teringat akan perkataan Ci Tasya, salah satu dosen mata kuliah Psikologi Perempuan. Untuk apa kita mempelajari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan wanita? Walaupun kita tidak dapat menyembuhkannya, tetapi setidaknya kita dapat memberikan sedikit penjelasan kepada orang yang bertanya kepada kita mengenai penyakit tersebut, dan bukannya balik bertanya mengenai penyakit itu. Selain itu, dengan mempelajari penyakit-penyakit itu, kita dapat memiliki rasa empati pada orang yang mengalami penyakit tersebut dan bukannya menjauhi atau merasa jijik kepada mereka. Hal tersebut juga membuat saya semakin sadar bahwa seorang psikolog harus memiliki pengetahuan yang luas, tidak hanya pengetahuan mengenai psikologi tetapi juga pengetahuan dari berbagai bidang ilmu lainnya.

28 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar