Minggu, 28 Oktober 2012

Penyakit Lupus (Dinda Dwi Jayanti)


Penyakit lupus termasuk penyakit yang mematikan juga sama seperti kanker. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh. Gejala-gejala umum yang sering dijumpai itu seperti kulit yang mudah gosong karena terkena sinar matahari dan timbulnya gangguan pada pencernaan, si penderita sering mengalami kelelahan yang berlebih, bercak-bercak merah di wajah ataupun tubuh, mengalami kerontokan rambut yang berlebihan.
     Beberapa faktor yang mempengaruhi penyakit lupus yaitu lingkungan, infeksi, paparan sinar matahari, stres, dan obat-obatan tertentu yang di konsumsi si penderita. Untuk pengobatan penyakit ini, masih merupakan teka-teki dalam lingkungan medis. Kesembuhan total untuk penyakit ini masih merupakan hal yang sulit. Kebanyakan dokter, lebih mengupayakan mencegah meluasnya penyakit sehingga tidak sampai mengenai organ vital, hal tersebut hanya berfokus pada pengobatan yang sifatnya hanya sementara saja. Untuk penyembuhan dibutuhkan waktu hingga berbulan-bulan dengan rajin melakukan pemeriksaan diri. Ada berbagai cara menghindari kambuhnya penyakit lupus yaitu dengan menghindari stres, menjaga agar tidak terkena langsung paparan sinar matahari, mengurangi beban kerja yang berlebihan dan menghindari penggunaan obat-obatan kimia.
     Pada penderita penyakit lupus tidak hanya memiliki gangguan fisik saja tetapi juga memiliki gangguan psikologis, seperti depresi. Pada umumnya, penderita penyakit ini menganggap bahwa hidupnya tidak akan lama lagi, adanya rasa frustasi, marah, cemas, ketakutan akan ketidak berdayaannya lagi, dan rasa sakit fisik yang membuat penderita lupus mengalami depresi. Sedangkan depresi dapat menimbulkan kambuhnya penyakit lupus. Maka dari itu, penderita lupus sebaikan dihindari dari perasaan depresi. Untuk menghilangkan depresi tersebut sangat dibutuhkan bantuan dari orang-orang terdekat si penderita, seperti dukungan support bahwa hidupnya tidaklah sendiri. Tidak sedikit, penderita penyakit lupus yang masih melakukan akitivitas mereka sehari-hari dengan baik dikarenakan penerimaan keadaan dirinya yang seperti itu. Pada intinya, dukungan sosial dari orang-orang terdekat, penerimaan diri, dan pemeriksaan diri yang teratur menjadi kunci utama bagi penderita yang mengalami penyakit lupus.

28 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar