Jumat, 07 September 2012

Teknik Wawancara (Lucia Margaretha)


Hal pertama yang saya dapatkan adalah, wawancara sangat berbeda dengan ngobrol atau curhat biasa meskipun memang ujung-ujungnya untuk mencari tahu atau mendapatkan informasi akan sesuatu, tapi saat kamis lalu, saya baru mengerti bahwa wawancara dan ngobrol itu memiliki perbedaan. wawancara merupakan cara mengumpulkan informasi atas se ijin dari pihak terkait dengan adanya suatu prosedur tertentu sedangkan ngobrol berlangsung karena masing-masing merasa nyaman dan tidak diperlukan suatu prosedur, dan kata-kata yang digunakan pada saat wawancara adalah kata-kata baku sedangkan dalan ngobrol / curhat biasa tidak memerlukan kata-kata baku asalkan kata-kata tersebut dimengerti oleh ke dua pihak maka percakapan dapat terjadi.

Teringat pada saat pertama kali saya masuk psikologi dan mendapatkan tugas wawancara, terlintas dalam pikiran saya, wow... wawancara berbicara dengan orang yang tidak dikenal saja saya gugup apalagi wawancara. Wawancara, apa yang harus ditanya dan bagaimana melontarkan pertanyaan saja, saya tidak mengerti bagaimana saya wawancara ?, bagaimana nanti hasil dari wawancara saya nanti apakah akan mendapatkan hasil yang baik. Saya hanya mengandalkan modal nekat... benar-benar nekat , puji Tuhan hasilnya cukup memuaskan, meskipun saya sendiri tetap bingung dengan bagaimana menjadi interviewer yang baik.

Dikarenakan saya merupakan tipe orang yang panik, saya tidak dapat mengatur intonasi suara saya dan cara saya menanyakan suatu pertanyaan saya pukul rata semuanya, maksudnya pertanyaan yang saya tanyakan untuk mereka yang bekerja dibidang psikologi sehingga mengerti istilah-istilah psikologi dan dengan mereka yang bukan dari bidang psikologi itu pertanyaan yang saya lontarkan sama, sehingga terkadang mereka yang saya wawancara tidak mengerti dengan pertanyaan yang saya ajukan.

Pada tugas awal teknik wawancara saya di berikan tugas untuk mewawancarai seorang psikolog klnis, meskipun baru satu kali pertemuanm tapi membuat saya menjadi lebih percaya diri karena modal menjadi seorang psikolog memang sudah ada dalam diri manusia yang telah dianugrahkan oleh Tuhan, yaitu Mata, Telinga, mulut, pikiran dan hati, tinggal bagaimana saya mengasa memberiaan dari Tuhan tersebut, dari 5 basic ini saya dapat mengasa lebih dalam lagi tentang wawancara.

3 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar