Selasa, 02 September 2014

Cinta Di Dalam Dunia Nyata (Lisa Febriani)


     Mendengar kata cinta bagi setiap insan manusia adalah hal yang tidak asing lagi. Remaja, dewasa, bahkan seorang anak yang nampak usianya belum mencapai tahap remaja pun sudah mengenal kata tersebut. Banyak hal menjelaskan tentang cinta, dan cinta itu sendiri terkadang dapat seseorang pahami dan pelajari dari media umum, misalnya adalah film india yang banyak sekali menceritakan tentang perjalanan seseorang menemui cinta sejatinya dan berakhir bahagia bersama keluarganya.
     Salah satu film india yang sangat fenomenal sekali menceritakan tentang cinta adalah “kuch kuch hota hai”, film ini menceritakan kisah tentang pria yang memiliki teman wanita yang menjadi sahabat karibnya, namun ditengah perjalanan persahabatan mereka, pria ini bertemu dengan perempuan yang hanya dalam satu kali pertemuan saja, pria ini langsung mengatakan “I love you”, singkat cerita setelah pria ini selalu mencari perhatian perempuan yang baru ia kenalnya itu, dengan berbagai cara ia mendekatinya dan akhirnya perempuan ini jatuh hati kepadanya, setelah itu mereka mencari sebuah tanah yang lapang dan luas, dan akhirnya mereka bernyanyi berdua sambil berlari-lari, mengejar satu sama lainnya, dan mereka tertawa bahagia. Mereka menikah dan memiliki satu anak perempuan, ketika anaknya kecil, ibunya meninggal karena penyakit yang mematikan. Ayahnya mencari sosok lain dan ia teringat dengan sahabat karibnya dahulu, dan akhirnya ia berhasil meluluhkan hati sahabatnya tersebut, dan mereka menikah, lalu mereka bernyanyi lagi dengan asyiknya.. begitulah singkat ceritanya.
     Jika dilihat dari romantisme yang ditimbulkan dari film tersebut, seseorang yang menontonnya bisa saja beranggapan bahwa cinta yang sesungguhnya ya seperti itu, saling mencari perhatian satu sama lain, penuh perhatian satu sama lain, dan mencari tanah lapang untuk bernyanyi bersama seperti halnya film-film india. Namun pada dunia nyata, apakah semua kisah akan berakhir sama seperti di film-film? Apakah setelah menikah kehidupan setiap manusia akan bahagia sampai akhir hayatnya bersama seseorang yang dicintainya? Akankah mereka menemukan tempat yang lapang untuk bernyanyi bersama?
Ketika berpacaran apapun menjadi indah, namun setelah mereka menikah, apa yang terjadi?
Berbagai masalah rumah tangga, mungkin saja tidak diceritakan di dalam film-film yang mengisahkan tentang cinta romantis. Harga sembako yang naik, kelangkaan bbm, ekonomi, cara pengasuhan anak yang naik, perselingkuhan, masalah tempat tinggal setelah menikah, salah satu pihak keluarga yang mempunyai banyak tuntutan yang harus dipenuhi oleh menantunya, masalah di dalam pekerjaan yang berdampak pada rumah tangga, dll, banyak sekali masalah rumah tangga yang tidak diperlihatkan dan diberi tahu solusinya, dan bagi kaula muda khususnya penggemar film-film romantis, hal ini harus segera disosialisasikan. Kenyataan di lapangan, dengan film yang dipertontonkan mengenai cinta romantis itu jauh sekali bedanya. Bagi kaula muda saat ini harus belajar untuk memberikan pandangan yang nyata dalam pernikahan, bukan pandangan yang keliru yang akhirnya menyebabkan kekecewaan antara dua pasangan yang telah menikah.
Walaupun terkadang cinta memiliki banyak rintangan, dan cobaan, namun cinta masih akan tetap terjalin jika masih ada usaha untuk membangkitkan cinta diantara kedua pasangan. Cinta membutuhkan usaha, passion, intimacy, dan tentunya adalah komitmen untuk berjanji satu sama lain agar tetap setia dalam kondisi apapun bersama dengan pasangannya.

     Berikut adalah petikan kisah pendek yang saya temukan di dalam kehidupan nyata dan pasangan ini merupakan sanak saudara jauh dari orangtua saya, yaitu mengenai cinta yang mengandung komitmen di dalamnya. Ada seorang pria berinisial X, setelah ia menyelesaikan pendidikannya dan telah bekerja selama 2 tahun, orangtuanya menginginkan X ini mendapatkan pendamping wanita yang baik, dan mulailah orangtuanya mengenalkannya pada anak dari pada tetangganya ini. Banyak sekali wanita cantik dan terpelajar yang dikenalkan pada X, namun tidak ada satupun yang X terima. Suatu hari, ia mengenal seorang gadis dan ia langsung jatuh cinta (daya tarik dari wanita ini sangat mempengaruhi X, untuk memilihnya menjadi pasangan hidupnya selamanya). Mereka tampak serasi, sering berkunjung satu sama lain, dan sering memberikan hadiah-hadiah kejutan. Selama 1 tahun berpacaran X memutuskan untuk menikah, dan meminta orangtuanya untuk datang melamar gadis ini ke rumahnya. Lamaran pun terjadi, dan pernikahan pun tidak lama lama setelah itu juga terjadi.

     Datanglah pikiran negatif dari orangtuanya, “darimanakah anaknya itu (pria X) mendapatkan uang sebanyak itu untuk membuat pesta pernikahan yang mewah dengan tamu yang banyak?” usut demi usut berlangsung, dan ternyata didapatkanlah sebuah jawaban yang mengagetkan. Ternyata selama 1 tahun berpacaran dengan wanita itu, X berada di bawah tekanan keluarga pihak wanitanya. X ini dituntut untuk membiayai sekolah adik wanitanya, dan mengeluarkan uang yang banyak untuk membantu perekonomian keluarga pihak wanitanya, dan X ini ternyata mempunyai uang sebanyak itu dengan menggunakan uang perusahaannya. Tidak ada yang tahu akan hal itu, baik keluarganya sendiri maupun keluarga pihak wanitanya, karena X selalu menutupi keburukan dari kekasihnya dan keluarganya.

     X akhirnya berhenti dari pekerjaannya, dan mencari pekerjaan lagi untuk dapat mencicil uang dari kantor sebelumnya. Semua hal ini terkuak setelah mereka menikah. Keluarga dari pihak X tidak terima akan perlakuannya itu, mencaci maki pihak dari keluarga wanitanya. Pihak wanita tidak setuju, dan mereka menginginkan perceraian sebagai jalan keluarnya. X tidak boleh masuk ke dalam rumah mertuanya. Selama 1 minggu mereka tidak bertemu. Meskipun cobaan selalu menerpanya, X tidak mudah menyerah, ia selalu mencoba untuk menghubungi istrinya yang saat itu tinggal di rumah mertuannya, dan selalu mengajaknya bertemu dan memperbaiki semuanya. X adalah laki-laki yang sangat sabar dan tidak mudah putus asa untuk membuat keluarga kecilnya itu bertahan hingga akhir hayat, karena komitmennya dalam hidup ini adalah satu, “menikah hanya boleh satu kali, dan apapun yang terjadi dengan segala pahit manisnya kehidupan, ia harus tetap bertahan dan kalau bisa, ia ingin selalu membahagiakan istrinya serta menerima perlakuan apapun dari mertuanya, asalkan istrinya mau menerimanya sebagai pasangan hidupnya”.

     Tidak lama setelah itu, orangtua X menghubungi istri X, dan meminta istrinya X untuk dapat bersikap dewasa dan bijaksana untuk membangun rumah tangga barunya tersebut, dan akhirnya istrinya mau mendengarkan mertuanya tersebut, dan hubungan mereka tetap baik walaupun banyak cobaan yang menerpanya, hingga lahirnya 1 anak mereka saat ini.

26 Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar