Rabu, 24 September 2014

Relationship-marriage-cohabitation (Kintan Wailulu)



Pada bab ini bakalan ngebahas tentang macam-macam relationship dari mulai pernikahan, tinggal satu atap tanpa pernikahan dll.. Biasanya sebelum kita mengenal satu sama lain ada dimana masa penjajakan yang bertujuan sih buat bisa memahami karakter satu sama lain.. Biasanya sih dimulai dengan kencan yappp, kencan identik dengan seorang pria menjemput seorang wanita dan mereka pergi berdua untuk sekedar nonton film ke bioskop atau makan diluar dan biasanya sih kalo kencan sang pria meminta izin ke ibu nya wanita untuk mengajak anaknya pergi keluar dan hal yang sering dilakukan orang tua ialah mengizinkan asalkan dengan syarat tidak boleh pulang larut malam..... ( kebanyakan orang tua pasti akan khawatir jika anak gadis mereka pulang larut takutnya kenapa-kenapa dan gabagus juga sih nanti malah kebiasaan pulang larut ga enak juga jadi bahan omongan tetangga.....) ada beberapa tipe kencan yakni;
1. Interracial Dating : dimana ini berkaitan dengan ras, suku dan agama tertentu. Namun hubungan antar ras tidak selalu dapat diterima oleh masyarakat. Menurut masyarakat multikultural, ras bukanlah satu-satunya kriteria kecocokan pasangan ada juga yang menilainya dari agama, kelas sosial dan usia pada pasangan dengan masalah ini juga akan menghadapi persoalan yang sama seperti pasangan antar ras.
2. Sexuality in Dating Relationship : dimana ini terjadi dikalangan anak kuliahan. Hooking up friends atau sex buddy menjadi lebih umum. Pria dan wanita melaporkan perilaku ini terlibat secara murni untuk kesenangan fisik.
3. Sexuality in Older Adult Relationship : dimana kita jarang sekali memikirkan pasangan yang sudah berumur berhubungan sex, terkadang yang terlintas ialah sex dengan kaum muda namun pada kenyataannya, orang tua juga masih mempertahankan minat mereka dalam sex dan ditemukan kolerasi yang positif antara kesehatan yang baik dan aktifitas sexual orang yang lebih sehat memiliki tingkat sexual yang lebih tinggi.
Lalu kemudian pada bahasan selanjutnya yaitu membahas COHABITATION mungkin kalo bahasa awamnya orang Indonesia dikenal dengan sebutan KUMPUL KEBO dimana hal ini pasti banyak yang udah tau juga cohabiation itu ketika seorang laki-laki dan wanita tinggal dalam satu atap namun tidak memiliki ikatan suami-istri bisa dibilang sih teman serumah gitu.. beberapa selebriti ada juga yang pernah melakukan hal tersebut dan sampai mempunyai anak, agak aneh sih sebenarnya kenapa orang ada yang memutuskan untuk melakukan hal tersebut kalau ditanya ada postive nya gak sih dari cohabitation ini? Ada positive nya namun lebih banyak negativenya... terus apa dong kalo hal positive nya?
Dengan kohabitasi memperbolehkan pasangan mengetahui lebih luas tentang kebiasaan dan keistimewaan satu sama lain, berbagi keuangan, dan mendewasakan hubungan.... yah penjajakan sebelum menikah katanya sih..terus kalo negative nya apa tan?? DUH...GAUSAH DI TANYA PASTI UDAH PADA PAHAM DEH... YANG PALING PERTAMA YAITU SIH DOSAAAAAAAA semua agama pasti tidak mengizinkan hal ini terjadi terlebih kalo di Islam sih ini sama aja bisa dibillang ZINAH... selain itu sangat rugi buat kaum perempuan dimana pihak perempuan gapunya kejelasan akan status mereka kalo si pasangannya selingkuh wanita tersebut bisa apa?? Mau marah? Nuntut cerai? Dinikahin aja engga gimana mau cerai LL terus apalagi kalo punya anak si anak akan dipersulit untuk mendapatkan akte kelahiran dan buat nanti sekolah dia akan kesulitan untuk daftar..
kohabitasi juga engga terjadi di Indonesia aja namun di beberapa negara lainnya seperti di Eropa Barat dimana di negara-negara yang ada di Eropa Barat yaitu negara yang paling bisa menerima kohabitasi dan mereka cenderung melihat fenomena kohabitasi ini sebagai perubahan budaya bukan perubahan sikap moral. Skandinavia juga negara yang paling menerima adanya kohabitasi pasangan heteroseksual. Di Norwegia selama minimal dua tahun mendapatkan hak-hak yang sama dengan pasangan yang menikah termasuk dalam hak keamanan secara sosial, uang pensiun. Swedia di mana mayoritas pasangan heteroseksual hidup bersama sebelum menikah dan 50 % anak yang lahir di Swedia berasal dari pasangan kohabitasi di Prancis pasangan yang melakukan kohabitasi dilakukan juga oleh pasangan homoseksual dan mereka bisa melegalkan hubungan mereka.
Namun di Spanyol kohabitasi yang dilakukan oleh pasangan heteroseksual lebih rendah dari negara-negara Eropa lainnya. Dikarenakan banyak orang Spanyol tetap tinggal dirumah keluarganya hingga mereka berusia 30 tahun. Seperti yang terjadi di Italy dimana orang dewasa tetap tinggal dirumah bersama keluarga hingga mereka menikah.
Marriage: Happy Ever After
Pernikahan merupakan suatu hal yang sangat dinantikan oleh semua insan di dunia ini... dan harapan akan pernikahan sama yakni “ everlasting “ dan peneltian membuktikan bahwa orang yang menikah cenderung lebih bahagia dan lebih sehat dan hidup lebih lama jika dibandingkan dengan orang yang bercerai. Faktanya, pasangan heteroseksual yang menikah memiliki tingkah well-being yang paling tinggi.
Penelitian lain menemukan bahwa kepuasan pernikahan pada laki-laki berhubungan dengan aktivitas yang menyenangkan dalam sebuah hubungan, jika pada wanita kepuasan pernikahan berkaitan dengan frekuensi dari aktivitas yang menyenangkan fokusnya pada kedekatan secara emosional.
Marriage in other Culture dalam beberapa negara sebelum memilih pasangan untuk menjadi teman hidup yang abadi sebelumnya mereka menjalin proses pacaran dimana dan itu merupakan proses yang normal....
Extramarital Sex dimana melakukan suatu hubungan sex diluar pernikahan dan ini sangat dilarang dalam beberapa budaya seperti di Indonesia sendiri.. namun ada beberapa negara yang mentoleransi akan hal ini jika sang pria yang melakukannya contohnya di Zimbabwe...
Beberapa negara mengizinkan untuk berpoligami namun yang biasa muncul yaitu poligini dimana seorang pria memiliki lebih dari satu istri...namun perempuan juga bisa melakukan poliandri yakni wanita memiliki lebih dari satu suami namun hal ini masi jarang terjadi dibandingkan pria yang melakukannya...Jika kita membicarakan tentang pernikahan tidak menutup kemungkinan akan terjadi perceraian dan mengapa beberapa pasangan mengambil keputusan untuk menyudahi pernikahan mereka???? Terdapat beberapa alasan pertama dikarenakan factor sosial seperti di Amerika ketika undang-undangan tentang hukum perceraian dibuat itu malah mempermudah pasangan untuk membubarkan pernikahan mereka... Selain itu terdapat penelitian yang mengatakan bahwa perempuan yang memiliki gelar lebih tinggi terjadi perceraian dalam suatu rumah tangga besar mengapa bisa demikian?? Mungkin saja karena gelar yang lebih tinggi dan jabatan dan secara materi perempuan bisa mencukupi kebutuhannya sendiri dan mereka mulai tidak menghargai suaminya atau mungkin suami nya yang merasa minder akan keberhasilan sang isteri contoh kasus seperti ini banyak terjadi dikalangan selebritis.... selain itu faktor yang menyebabkan perceraian ialah menikah diusia muda, kehamilan yang tidak direncakan, faktor ekonomi, dan beda dalam keyakinan pasangan yang menikah dengan berbeda keyakinan kemungkinan bercerainya akan tinggi dibandingkan pasangan yang menikah seiman namun itu semua tidak menjadi patokan sih.. terlebih masalah komunikasi banyak yang bercerai dikarenakan ia merasa pasangannya tidak memperdulikan dirinya dan merasa bahwa pasangan nya tidak peka dengan apa yang terjadi dan di antara mereka satu sama lain ga pernah bicara dan mengungkapkan apa yang dirasaa jadi mau tau dari mana... ?namun beberapa pasangan merasa bahwa perceraian itu yang terbaik dan mereka merasa bahagia setelah bercerai namun ada beberapa pasangan yang setelah bercerai merasa depresi atau kecewa terlebih mereka yang beranggapan bahwa pernikahan itu abadi dan sekali seumur hidup.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar