Rabu, 24 September 2014

Man or Woman can be The Victim (Nadya Puspita Ekawardhani)

Apakah anda bahagia dengan hubungan anda dengan pasangan anda saat ini (baik hubungan menikah ataupun pacaran)? Apakah menurut anda cinta dapat semakin bertumbuh ditengah persoalan yang anda hadapi bersama pasangan anda? Atau sebaliknya, permasalahan apa yang membuat anda memutuskan hubungan anda dengan pasangan anda? Tentu akan ada banyak sekali ragam jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dan silahkan anda renungkan sendiri jawabannya ;)
     Menurut saya pribadi, kebahagian dalam sebuah hubungan tergantung dari seberapa besar diri kita sendiri menerima situasi yang ada, terutama penerimanaan segala kekurangan yang tampak di luar ekspektasi diri, baik kekurangan diri sendiri maupun pasangan. Namun, perlu diingat pula batas-batas kekurangan apa yang dapat ditolelir. Tidak menutup kemungkinan, tak terpenuhinya sebuah ekspektasi dapat memicu segudang masalah. Bahkan istilah "rumput tetangga selalu lebih indah"-pun dapat mulai muncul walau hanya dalam pikiran. Mengagumi keberhasilan hubungan pasangan lain atau mengagumi pribadi yang bukan pasangan kita adalah wajar. Hanya saja, sangat perlu untuk menjaga diri agar tidak terlampau kagum sampai menimbulkan masalah. Selain itu, terkadang seseorang yang pernah hadir di masa lalu juga dapat menjadi hal krusial yang memicu timbulnya masalah dalam hubungan yang sedang berjalan, baik dalam hubungan pacaran atau bahkan dalam hubungan pernikahan. Saat mengikuti kelas perilaku seksual pertemuan keempat, dijelaskan mengenai tiga tipe extramarital affairs (perselingkuhan) yaitu, seksual, emosional dan seksual, dan emosional. Kemudian dijelaskan pula mengenai empat tahap extramarital affairs. Tahap pertama, mulai adanya kedekatan emosional selain dengan pasangan resmi yang menimbulkan ketertarikan. Tahap kedua, ketertarikan tersebut berkembang menjadi hubungan yang dirahasiakan. Tahap ketiga, frekuensi kegiatan bersama hubungan yang dirahasiakan tersebut semakin bertambah. Tahap keempat, frekuensi kegiatan bersama yang semakin bertambah dapat berkembang menjadi sexual affairs yang menimbulkan emotional sexual affairs. Rasa tidak puas yang berujung perselingkuhan tidak memandang gender, baik laki-laki maupun perempuan dapat menjadi pelaku atau korban. 
     Semua permasalahan yang timbul dapat teratasi dengan adanya kerjasama antar pribadi dalam sebuah hubungan. Tidak akan pernah ada hubungan pernikahan atau pacaran yang sempurna, karena pada dasarnya manusia tidak pernah puas dan memiliki ekspektasi yang berbeda-beda. Masalah dapat dijadikan pembelajaran untuk menjadi lebih baik, tetapi ada beberapa masalah yang perlu ditegaskan dampaknya. Selalu jujurlah dengan pasangan dalam situasi apapun. Even he/she isn't the best lovers, but don't ever cheat on her/him! Everyone deserve to be loved! 

15 September 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar