Rabu, 24 September 2014

Perempuan Dalam Bingkai Psikolog (Aprilia Hetaria)

Manusia sudah sejak dulu sangat membutuhkan ilmu pengetahuan dan perhatian mengenai dirinya sendiri. Sudah banyak literatur hingga disiplin ilmu yang hanya mempelajari “all the human things”, akan tetapi hingga saat ini masih saja banyak manusia yang mempertanyakan siapa dirinya walaupun sudah banyak ilmu dan kajian yang membahas mengenai hal itu.
Kini, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengetahuan tentang alam dan ancaman yang berasal darinya sudah dapat diketahui dan dapat dihindari, sehingga manusia dapat memunculkan langkah preventif untuk menangani ancaman, bahkan bahaya yang akan menghampirinya.
Akan tetapi, bahaya besar berasal dari manusia itu sendiri. Manusia dapat membahayakan, bahkan memusnahkan kemanusiaan karena ulahnya terhadap dirinya maupun sesama manusia. Untuk itu sangat diperlukan pengetahuan untuk dapat memahami tentang diri kita sebagai manusia, salah satunya adalah bicara tentang manusia yang bernama perempuan.
Adanya perbedaan yang bersifat esensial antara laki-laki dan perempuan terletak pada perbedaan struktur biologis, perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan pula pada fungsi sosialnya sehingga berbeda pula cara berpikir dan merasa bagi perempuan. Berikut adalah contoh kecenderungan perempuan dalam bersikap (Kartono, 1989) :
1.     Perempuan pada umumnya lebih tertarik pada hal praktis daripada teoritis.Betapa tingginya tingkat IQ seorang perempuan, pada intinya perempuan hampir tidak pernah mempunyai interest yang terhadap hal-hal yang bersifat teoritis, akan tetapi hal ini bergantung terhadap struktur otak dan misi dalam hidupnya.
2.     Perempuan lebih dekat pada masalah kehidupan yang praktis dan kongkrit; sedangkan laki-laki lebih tertarik pada segi kejiwaan yang abstrak. Perempuan lebih menyukai hal-hal yang praktis, cepat dan lebih berminat pada segi-segi kehidupan konkrit. Sebagai contoh, perempuan sangat berminat terhadap permasahalan rumah tangga, kehidupan sehari-hari dan kejadian yang terjadi di sekitar rumahnya, sedangkan laki-laki pada umumnya hanya memiliki minat pada kejadian yang mengandung latar belakang teoritis agar dapat dipikirkan lebih lanjut dan sesuai dengan minat laki-laki tsb.
3.     Pada umumnya, perempuan lebih bersemangat terhadap hidupnya, sehingga tidak heran bila ia disebut sebagai mahluk yang memiliki keremajaan dan kelincahan hidup. Sehingga sangat tepat apabila seorang wanita menjadi teman hidup seorang lelaki, karena laki-laki memiliki sifat dan sikap yang kontras dengan perempuan.
4.     Perempuan lebih bersifat hetero-sentris dan lebih sosial. Hal ini didukung dengan perempuan yang lebih senang memperhatikan hal-hal yang berada di luar dirinya sendiri, terutama suami dan anak-anaknya. Perilaku seperti ini akan meningkat ketika seorang perempuan pernah melahirkan bayinya.
Semua ciri perempuan tersebut merupakan sifat-sifat yang kontras dengan sifat kaum adam, namun jelas terlihat mereka akan saling melengkapi jika hidup berdampingan. Laki-laki dan perempuan keduanya berkewajiban menciptakan situasi harmonis dalam masyarakat. Tentu saja, situasi ini harus sesuai dengan kodrat dan kemampuannya masing-masing. Ilmu yang mempelajari reaksi pribadi yang sakit/ terganggu/ menyimpang.
Salah satu cabang dari psikologi yang berupaya memahami pola perilaku abnormal (deskripsi dan penyebab) 

21 Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar