Jumat, 17 Agustus 2012

Semua Media Pornografi (Steven Theophilus)

20 June 2012

Ketika zaman 1960-1990, orang-orang mencari pornografi dengan membeli CD/VCD dengan judul Blue Film. Harga yang cukup mahal dan juga susah didapatkan, dikarenakan keterbatasan sumber daya dan juga uang. Sekarang, zaman sudah berubah total, ketika informasi sudah menjadi bagian sehari-hari zaman ini. Dibutuhkan kecepatan dan juga waktu yang sesingkat-singkatnya dalam mencari data atau informasi yang dibutuhkan. Masalah pornografi tetap dengan tempo dulu menjadi daya tarik yang paling susah dilepas oleh banyak orang dari segala suku, usia, bangsa, jenis kelamin, maupun agama. Hal ini dilihat dari penggunaannya yang mencapai 3 miliaran orang yang mencari pornografi.
Pornografi yang dimaksud di sini adalah tindakan yang mencari kesenangan pribadi atau kelompok dengan bentuk memamerkan alat kelamin, berhubungan badan, hal-hal yang berbaur sensual, erotis, dan bersifat ketelanjangan. Berdasarkan hasil pencarian Google, Sekitar 3,260,000,000 dengan hasil (0.14 detik) orang mencari Seks. Jaringan seks menjadi sesuatu yang sangat susah diperangi apalagi dilawan. Karangan ini mencoba membahas masalah keterikatan pornografi diluar dari batas moral yag ditentukan.

Saran
Seorang yang terikat pornografi akan terus terikat sampai mereka tua sekalipun. Hal tersebut seperti meminum air garam yang akan terus haus. Saran praktis adalah lari, tidak dapat seseorang yang berusaha tidak mau untuk menjelajah porno dengan terus melawan, ia akan juga diseret oleh hasrat itu sendiri (lust). Lari merupakan hal yang paling mudah dilakukan untuk menghindari pornografi dan juga yang paling susah dipraktekan.
Konsep diri yang benar adalah senjata yang paling tepat dalam menghadapi pornografi. Jauh lebih mudah menghadapi pornografi di luar daripada ketika ia sudah di dalam. Konsep diri di sini melihat bahwa diri rentan dan harus menjauh sebelum waktu yang kekal ditentukan untuk menikmati seks. Konsep diri di sini adalah penyangkalan diri. Melihat diri adalah makhluk yang merupakan makhluk yang dependen dengan penciptanya.
Tiga hal yang esensi yang membuat orang susah untuk terlepas dari pornografi. Pertama, manusia dicemarkan. Kedua, manusia terbatas. Ketiga, manusia diciptakan. Itulah yang menyebabkan mengapa kita perlu sosok yang jauh lebih agung dalam menghadapi masalah tersebut. Kita membutuhkan role-model dalam menjaga kita tetap menjadi seorang yang berakhlak dan bermoral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar