Bahaya Dunia Maya yang Dapat Mengacu Pada Perilaku Seksual (Erlita Rizky Damanyanti)

June 1, 2012 at 11:50pm ·

     Jaman sekarang orang-orang tidak akan pernah jauh dari yang namanya  internet. Entah mengakses melalui hp, pc, tablet, dll. Orang-orang mengakses internet biasanya membuka situs facebook, yahoo, twitter, aol, google, dan social network lainnya. Fungsi positif dari internet itu seperti edukasi, mencari info-info atau berita terkini yang sedang hits di lingkungan atau Negara. Terkadang pengguna internet menyalah gunakan internet dengan membuka situs-situs porno atau melakukan cyber sex saat chatting. Dalam artikel ini akan membahas bahayanya dunia maya yang dapat mengacu pada perilaku seksual karena banyak orang yang menyalah gunakan pemakaian internet seperti ini.

Pengertian Cyber Sex di Era Sekarang

     Cyber sex adalah sebuah hubungan erotic yang terjadi di dunia maya. Internet relay service merupakan salah satu sarana chatting room yang sering digunakan oleh pengguna internet sendiri. Dulu tampilan chatting room hanya tersedia dari berbagai background, seperti music, web cam, dan layanan internet phone. Keberadaan cyber sex tidak lepas dari bisnis internet seks. Dengan sarana web cam, pengguna internet yang menyukai cyber sex saling berinteraksi dan menikmati keindahan tubuh lawan yang diajak bicara. Beberapa orang memandang cyber sex adalah sebagai kegiatan yang tidak masuk akal dan tidak dapat menimbulkan reaksi emosional. Cyber sex juga dapat memuaskan fantasi seks tanpa harus berhubungan intim.

Bahayanya Cyber Sex

     Beberapa orang mungkin melakukan cyber sex hanya untuk iseng saja untuk orang yang baru pertama kali melakukan cyber sex. Tetapi untuk orang yang sering melakukan cyber sex akan timbul rasa ingin melakukan hubungan intim dengan orang yang diajak cyber sex tersebut atau membawa ke dunia yang nyata. Kebanyakan pengguna cyber sex itu adalah laki-laki. Pertamanya saat melakukan cyber sex hanya dengan berfantasi saja, lambat laun orang tersebut karena sudah tertarik dengan lawan yang diajak cyber sex. Maka ia mengajak orang tersebut bertemu dan melakukan hubungan seksual. Berawal dari cyber sex itu dapat menimbulkan rasa ingin melakukan hubungan seksual terus menerus dengan orang lain dan hal tersebut dapat menimbulkan infeksi pada alat kelamin.
       Lama-kelamaan jika melakukan hubungan seksual secara terus menerus dengan berganti-ganti pasangan maka akan terjangkit penyakit yang berbahaya, yaitu STI (Sexual Transmitted Intentions). Biasanya orang yang terkena penyakit STI (Sexual Transmitted Intentions) ini dapat dialami pada umur-umur produktif seperti mahasiswa atau masa-masa remaja. Sampai saat ini penyakit tersebut belum di temukan obatnya. Bagi perempuan, STI beresiko besar dalam jangka  waktu yang panjang daripada pada laki-laki. Contoh dari STI itu sendiri, yaitu Gonorhea, Chlamydia, HIV.
     Salah satu dari penyakit STI, yaitu HIV dapat menurun pada golongan orang yang homoseksual dan heteroseksual. Contohnya seperti berhubungan seksual laki-laki dengan laki-laki yang dapat menderita penyakit gonorrhea, syphilis, Chlamydia dan HIV. Kemudian pada perempuan yang juga berhubungan seksual dengan perempuan dapat menderita penyakit hepatitis C, herpes, trichomoniasis dan HPV. Ada cara pencegahan terhadap STI, yaitu dengan tidak berhubungan seksual dengan penderita HIV dan hal tersebut dapat di cegah dengan menggunakan pengaman atau kondom saat berhubungan seksual. Tetapi untuk berjaga-jaga agar tidak terjangkit infeksi HIV dengan cara melihat orang yang diajak berhubungan seksual dan pastinya harus menikah dahulu sebelum berhubungan seksual.
     Apabila bertemu dengan orang yang terkena STI ini sebaiknya harus berpikir positif bahwa belum tentu orang tersebut terjangkit STI karena pergaulan bebas. Terkadang orang tersebut ditularkan secara sengaja oleh pasangannya atau dengan orang lain. Orang yang terkena STI dan menularkan lagi dengan orang lain karena orang tersebut tidak ingin hanya dia yang mengalami STI didalam lingkungannya dan orang tersebut merasa cemas karena akan dijauhi oleh orang-orang disekitarnya. Makadari itu orang tersebut berbagi penyakitnya dengan orang lain dan dapat mencari orang melalui cyber sex yang kemudian diajak berhubungan seksual secara langsung.
     Orang yang terlanjur terkena STI harus menguatkan iman dengan mendekatkan diri pada Tuhan, mencoba berbicara jujur dengan pasangan, melakukan terapi dan pengobatan secara teratur. Maka hal tersebut selain dapat diterima oleh pasangan atau keluarga, orang tersebut juga tidak akan terlalu depresi berlarut-larut dengan penyakit yang dideritanya.

Pencegahan Bahaya Dunia Maya

     Berikut ini terdapat beberapa cara agar terhindar dari bahayanya dunia maya yang mempengaruhi ke negative (cyber sex) , yaitu :

-   Setiap pengguna internet harus menolak dengan tegas seperti ajakan melakukan cyber sex.
-   Gunakan internet untuk hal-hal yang positif (edukasi, mencari yang bermanfaat, berbagi info, dll).
-   Gunakan internet untuk berinteraksi yang baik.

     Semua itu kembali lagi pada oknum pengguna internet, oknum sudah dapat mengerti apa yang dibutuhkan dari internet. Disisi lain pengguna internet harus menjaga diri agar tidak terpengaruhi dengan ajakan yang tidak rasional.
Oknum harus dapat menahan diri untuk tidak berhubungan seksual sebelum menikah.