Jumat, 17 Agustus 2012

HIV/AIDS:Wanita lebih Memungkinkan Terkena HIV/AIDS bahkan Ibu Rumah Tangga? (Stevanie)

June 7, 2012 at 12:30am
·
HIV/AIDS??
Wanita lebih memungkinkan untuk terkena HIV/AIDS bahkan pada ibu rumah tangga??

Apa sih HIV/AIDS itu ??
HIV itu singkatan dari “Human Immunodeficiency Virus”  yang artinya dimana  virus menyerang  sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi sangat rentan terhadap masuknya kuman-kuman penyakit lain.
Sedangkan AIDS apa!! Bukannya sama aja dengan HIV??
Beda , AIDS itu singkatan dari “Acquired Immune Deficiency Syndrome” yang artinya sekumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh. AIDS adalah penyakit yang berkembang kemudian, setelah seseorang terkena infeksi HIV, virus AIDS. Jadi, tingkat HIV dalam tubuh seseorang dan menimbulkan berbagai infeksi tertentu disebabkan oleh HIV lalu berkembang menjadi AIDS.

Gejala-gejala yang biasanya menandai seseorang terkena HIV/AIDS apa ya??
Sebagian besar orang yang terinfeksi HIV tidak menyadarinya karena tidak ada gejala yang tampak segera setelah terjadi infeksi awal. Beberapa orang mengalami gangguan kelenjar yang menimbulkan efek seperti deman (disertai panas tinggi, gatal-gatal, nyeri sendi, dan pembengkakan pada limpa), yang dapat terjadi pada saat seroconversion. Seroconversion itu adalah pembentukan antibodi akibat HIV yang biasanya terjadi antara enam minggu dan tiga bulan setelah terjadinya infeksi.
Biasanya infeksi HIV tidak disertai gejala awal, seseorang yang terinfeksi HIV sangat mudah menularkan virus tersebut kepada orang lain. Satu-satunya cara untuk menentukan apakah HIV ada di dalam tubuh seseorang adalah melalui tes HIV. Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan dapat menyebabkan berkembangnya AIDS.

Kenapa seseorang bisa terkena HIV/AIDS??
Ini nih, faktor-faktor yang membuat seseorang dapat terkena HIV/AIDS.
Penularan HIV dari seseorang yang menderita HIV kepada orang lain biasanya melalui cairan tubuh yaitu melalui darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu yang menderita HIV.
Beberapa faktor seseorang terkena HIV, yaitu:
1.  Aktif secara seksual dengan banyak pasangan ( ganti – ganti pasangan seksual).
2.  Aktif secara seksual dengan pekerja seks.
3.  Aktif secara seksual dengan pasangan HIV.
4.  Pernah mendapat kekerasan seksual ( diperkosa )
5.  Pernah berbagi alat/ jarum suntik.
6.  Pernah terkena / tertusuk alat suntik bekas pakai.
7.  Pernah terkena penyakit kelamin.
8.  Pernah kontak dengan darah orang lain tanpa alat pelindung (APD), dll.

Wanita lebih memungkinkan terkena HIV/AIDS?? Kenapa begitu??
Berdasarkan pendataan yang ada penularan HIV pada wanita terjadi melalui pemakaian obat terlarang injeksi 51%. Wanita heteroseksual 34%, transfuse darah 8% dan tidak diketahui sebanyak 7%. Wanita lebih mudah terinfeksi HIV dari pada pria alasannya, yaitu:
  1. Karena pria memasukkan semen ke dalam vagina, dimana cairan tersebut tidk akan menetap untuk waktu yang lama. Bila dalam semen tersebut mengandung virus HIV maka akan mudah masuk kedalam tubuh wanita melalui vagina dan servix, terutama bila terdapat sayatan atau ulkus pada bagian tersebut. 
  2. Wanita sering terkena infeksi pada usia muda daripada pria. Ini karena wanita muda dan gadis-gadis biasanya sering sulit untuk menolak hubungan seksual yang tidk dikehendaki ataupun yang tidak aman.
  3. Wanita menerima transfuse darah lebih banyak daripada pria karena masalah kelahiran.
  4. Perkembangan penyakit AIDS lebih cepat pada wanita setelah terinfeksi HIV. Gizi kurang dan usia subur menyebabkan wanita kurang mampu melawan penyakit.
  5. Wanita hamil yang terinfeksi HIV akan menularkannya kepada janin. 
Kasus ibu rumah tangga terkena HIV/AIDS meningkat??
     Semula kasus HIV dan AIDS didominasi laki-laki. Kini, jumlah penderita perempuan terus meningkat bahkan pada ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga menduduki peringkat pertama dari jumlah kumulatif AIDS pada perempuan tahun 2010 sebanyak 41,4 persen. kebanyakan ibu rumah tangga terkena HIV/AIDS dari suaminya, sering kali ibu rumah tangga memaksa suaminya menggunakan kondom tapi itu sia-sia karena alasan para suami yaitu tidak nyaman dan tidak enak memakai kondom. Oleh karena itu, banyak ibu rumah tangga yang mengalami HIV/AIDS dan penularan HIV ke bayi juga meningkat pesat. Tahun 2006, jumlah kasus penularan HIV ke bayi baru 2,16 persen. Namun, pada tahun 2011, kasusnya sudah 4,7 persen.
Makin besar jumlah ibu rumah tangga yang mengidap HIV dan AIDS dipastikan akan membebani ekonomi dan mengubah struktur sosial. Penularan HIV pada bayi akan mengancam hilangnya satu generasi penerus bangsa.
Latar belakang para suami terkena HIV cenderung yaitu suami yang menjadi pelanggan pekerja seks, mulai dari sopir truk, anak buah kapal, petani, nelayan, pegawai negeri, karyawan swasta, wiraswasta, hingga aparat keamanan. Laki-laki memiliki potensi tinggi menularkan HIV.

Jadi, gimana pencegahan yang baik pada kasus HIV/AIDS ??
1. Selalu dan saling setia dengan pasangan masing-masing
2. Biasakan melakukan hubungan seksual yang aman, yaitu hubungan yang mencegah masuknya kuman yang mungkin terdapat didalam cairan semen pria kedalam bagian-bagian tubuh wanita
3. Hindari pelubangan telinga, tattoo, tujuk jarum/membuat sayatan/lubang pada kulit tubuh dengan alat yang belum dicuci
4. Hindari transfuse darah kecuali untuk keadaan darurat
5. Jangan saling meminjam alat cukur ataupun sikat gigi 6. Jangan menyentuh darah orang lain/luka terbuka tanpa perlindungan

 *************************************************************************************
*Saran dan kritik*

Seharusnya dilakukan upaya pencarian kasus HIV/ AIDS dengan pemeriksaan darah yang  dilakukan secara gencar di setiap daerah sehingga langkah preventif pada ODHA untuk memperbaiki kualitas hidup  dapat diantisipasi jauh lebih baik bila ditemukan sejak dini.

Sudah banyak hal yang kita lakukan tetapi kasus HIV masih belum dapat ditanggulangi secara optimal. Ini karena kita masih menganggap bahwa permasalahan HIV/ADS ini hanya tanggung jawab pemerintah saja tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat. Apabila peran serta dan kerjasama masyarakat dalam mengatasi masalah tersebut tidak ada maka hasilnya ya kasus HIV/ AIDS tidak akan pernah terselesaikan.

Salah satu peran penting masyarakat dalam upaya penanganan kasus HIV/AIDS adalah dengan:
- membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
- menghindari Free sex dan Narkoba
- segera memeriksakan diri bila anda termasuk orang yang beresiko terkena HIV/ AIDS.
Ketiga hal sederhana ini kita lakukan akan menolong kita semua baik wanita maupun pria.

Thanks menyediakan waktu untuk membaca notes ini, Semoga bermanfaat!!!
Mari kita bersama mengatasi HIV/AIDS, demi masa depan kita semua yang lebih baik !!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar