Jumat, 17 Agustus 2012

Hindari Penyakit Menular Seksual! (Irena Nova Wijaya)

May 27, 2012 at 8:54pm ·


Penyakit menular seksual yang biasa juga disebut sexual transmitted diseases (STD) , biar lebih enak saya akan menulisnya STD :D

Pertanyaan yang paling umum dari judul ini adalah “mengapa kita harus menghindari penyakit menular seksual?”
Nah, yang kita tahu zaman sekarang banyak orang terutama angkatan dewasa awal melakukan free sex tanpa tahu bahaya dan resiko yang sangat siap siaga menanti! Tentu nya ini adalah mimpi buruk! Banyak yang tidak tahu bahwa beberapa STD seperti Herpes, AIDS, dan HPV tidak dapat disembuhkan, yang berarti akan berlangsung seumur hidup. Belum lagi infeksi yang sangat tidak mengenakkan bahkan dapat mematikan. Ketika seseorang sudah mulai terjangkit STD dan gejala gejala muncul tentu itu akan membawa perubahan psikis maupun fisik belum lagi tanggapan masyarakat yang ‘kurang bisa menerima’. Sungguh hal hal buruk demikian bukanlah yang diharapkan kita layaknya manusia normal yang ingin hidup bahagia (tentunya). Jadi,  saya pikir Anda sudah mengerti mengapa kita harus menghindari penyakit menular seksual :)

Ini adalah beberapa STD dan gejala nya:
1. Gonore (bacterial). Gejala: rasa panas atau gatal saat buang air kecil. Pengobatan: infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik namun tidak dapat menghilangka kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.
2. Sifilis (bacterial). Gejala:  timbul luka yang tidak terasa sakit, gejala ruam kulit, demam, luka pada tenggorokan, rambut  rontok, pembengkakan kelenjar. Pengobatan: dapat diobati namun, kerusakan pada organ tubuh yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki
3. Klamidia (bacterial). Gejala: keputihan yang abnormal dan rasa nyeri saat buang air kecil, rasa nyeri pada perut bagian bawah dan hubungan seksual (wanita), rasa nyeri pada testis (pria). Pengobatan: Infeksi dapat diobati namun tidak dapat menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan
4. Herpes (viral). Gejala: rasa gatal atau terbakar, rasa nyeri di kaki, pantat, atau daerah kelamin, keputihan, bintil bintil berair atau luka terbuka. Pengobatan: belum ada, pemakaian obat biasanya digunakan untuk mengurangi timbul gejalanya saja.
5. HPV (viral). Gejala: Tonjolan yang tidak sakit, kutil yang menyerupai bunga kol tumbuh di dalam atau pada kelamin, anus dan tenggorokan. Pengobatan: belum ada.
6. Hepatitis (viral). Gejala: demam, sakit kepala, nyeri otot, lemah, kehilangan nafsu makan, muntah dan diare. Pengobatan: belum ada.
7. HIV/AIDS (viral). Gejala: flu, termasuk demam, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, lemah dan pembengkakan saluran getah bening. Pengobatan: belum ada, pemakain obat biasanya digunakan untuk memperpanjang kesehatan penderita.

"apakah ciuman dapat menularkan HIV?"
Sebenarnya ciuman memilki resiko kecil untuk terjadi penularan, kecuali Anda melakukan ciuman dengan mulut terbuka yang dapat menyebabkan bibir atau mulut terluka dan berdarah, dengan demikian infeksi dapat menular.

Cara yang paling efektif untuk menghindari atau mencegah STD adalah tindak melakukan 100% hubungan seksual dengan penderita baik secara vaginal, anal, maupun oral. Bahkan pemakaian kondompun tidak menjamin aman dalam beberapa kasus tertentu. Free sex memilki resiko besar untuk tertular nya STD karena kita tidak pernah tahu apakah pasangan kita bebas terjangkit atau tidak, bahkan terkadang sang penderitapun tidak menyadari gejala gejalanya.
Setia dengan satu pasangan dapat mengurangi resiko terjangkitnya STD. Mungkin ada baiknya ketika pertama kali melakukan hubungan seksual, Anda dan pasangan melakukan test kesehatan.

Berikut masukan dari saya guna melengkapi tulisan ini:

  1. Perkuat iman. Tidak ada satupun kepercayaan yang ingin umat nya mengalami ‘kesusahan’, dengan iman yang kuat akan mengurangi resiko terjadi free sex.
  2. Perdalam pengetahuan. Dengan berbekal pengetahuan yang kaya, kita akan lebih mengerti akan resiko resiko yang kita ambil dalam melakukan hubungan seksual dan tentunya lebih waspada.
  3. Setia dengan satu pasangan.
  4. Melakukan test kesehatan dengan pasangan.
  5. Komunikasi yang baik dengan pasangan. Ya Anda atau pasangan harus jujur, apakah salah satu dari Anda pernah melakukan hubungan seksual?  Apakah terjangkit STD?  Dengan demikian Anda akan lebih berhati hati dalam melakukan hubungan seksual.

Semoga tulisan saya dapat bermanfaat baik bagi Anda yang telah membacanya, terimakasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar