Minggu, 26 Agustus 2012

Perjuangan Wanita (Anita Lusiana)



Salam Hangat (:

Hmm..ini pertama kalinya saya membuat blog untuk tugas Psikologi Perempuan yang diajarkan oleh Ibu Henny, namun rasanya sedikit sulit karena melihat kemampuan menulis saya yang terbatas. Baik, saya akan memulai tulisan saya. 


Saya merasakan emansipasi wanita yang telah memperjuangkan hidupnya demi anak-anaknya sebut saja Mama saya. Sejak orangtua saya bercerai, mamalah yang bekerja keras untuk membiayai semua kebutuhan saya dan adik laki-laki saya, tanpa bantuan sepersenpun dari ayah saya. Beliau rela bekerja di luar negeri, yaitu Ingris. Tempat yang sangat jauh untuk di jangkau oleh saya maupun adik saya. Hebatnya, Beliau tidak pernah mengeluh sedikitpun tentang betapa lelahnya Beliau untuk membanting tulang seorang diri dari tahun 2004 sampai sekarang. Semua pekerjaan dilakukannya asalkan anak-anaknya dapat lulus sekolah dan melanjutkan ke jenjang yang lebih baik, yaitu kuliah. Beliau sangat ingin anak-anaknya mendapat pendidikan yang lebih tinggi dari pendidikan yang didapat Beliau. Beliau juga mengatakan, "Mami kerja susah payah demi kalian, kalian cukup belajar yang rajin untuk senengin Mami". Saya berkata dalam hati, "hal itu pasti akan saya lakukan!".
Sekarang ayah saya sudah menikah lagi dengan perempuan lain, setelah perceraiannya yang memasuki tahun ke empat dan dikarunai seorang anak laki-laki. 

Katanya laki-laki itu bertanggung jawab, tetapi pada kenyataannya berbanding terbalik dengan realita yang ada. Katanya laki-laki itu pekerja keras, tetapi tidak saya rasakan dalam keluarga saya. Berbanding terbalik dengan perempuan yang pada kenyataannya tidak dapat berbuat apa-apa, sering dianggap lemah, tidak memiliki andil apa-apa, dan kerap kali dilecehkan. Padahal perempuan dapat melakukan 1001 cara untuk melakukan hal-hal baik yang tidak dapat dilakukan oleh para kaum laki-laki.

25 Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar