Jumat, 17 Agustus 2012

Perilaku Seksual Bebas pada Remaja (Stephen CoffePrince)


 May 30, 2012 at 6:47pm ·

Pada era sekarang ini, seperti yang kita ketahui perilaku seks bebas / free sex  yang terjadi pada remaja Indonesia khususnya, telah berkembang tanpa adanya kontrol yang tegas dari beragam pihak, entah itu sekolah, pemerintah, maupun keluarga. Beragam contoh, dapat kita lihat dari beragam kasus aborsi, perkawinan di bawah umur yang biasanya terjadi karena pihak wanitanya telah mengandung bayi terlebih dahulu sebelum mereka menikah, yang biasa kita kenal dengan istilah keren nya "MBA = Married By Accident".

     Walaupun keluarga telah memberikan pendidikan seksual pada remaja saat ini, tetapi hal itu hanya bersifat himbauan bagi para remaja tersebut sehingga mereka terkesan mengacuhkan himbauan-himbauan tersebut. Sedangkan di sekolah, mungkin pernah di adakan program pendidikan dan pengenalan seksual, tetapi program semacam itu hanya akan di pandang sebelah mata oleh para remaja, karena kemudahan-kemudahan saat ini untuk mendapatkan pornografi bahkan pornoaksi. Walaupun pemerintah sudah berupaya untuk menonaktifkan dan memblokir ratusan bahkan ribuan situs porno di Internet, tetap saja masih banyak warnet atau bahkan dari provider intenet "nakal" sendiri yang tidak menjalankan program pemerintah untuk membantu menekan penyebaran pornografi di negara kita ini.

     Nah, untuk kalian para remaja. Mungkin membaca tulisan saya ini terkesan membosankan karena hal ini mungkin hanya akan membuat kalian berpikir " Ah..buat apaan sih ginian?". Tapi coba kalian baca dan maknai selengkapnya ulasan saya berikut ini.

  1. Pengertian dari Perilaku Seksual Pranikah
     Perilaku seksual pranikah adalah SEGALA tingkah laku yang di dorong oleh hasrat seksual yang dilakukan oleh dua orang, pria dan wanita diluar perkawinan yang sah menurut hukum dan agama masing-masing. "Segala tingkah laku" adalah point dari definisi ini, jadi bergandengan tangan, berpelukan, berciuman sudah termasuk ke dalamnya loh..

2.  Bentuk-Bentuk Perilaku Seksual 
     Berikut adalah bentuk-bentuk dari Perilaku seksual yang biasanya meningkat dari point paling atas ke point paling bawah secara bertahap :
  • Touching. Berpegangan tangan, berpelukan.
  • Kissing.     Berkisar dari ciuman singkat dan cepat sampai kepada ciuman yang lama dan lebih intim.
  • Petting.    Menyentuh atau meraba daerah erotis dari tubuh pasangan biasanya meningkat dari meraba ringan sampai meraba alat kelamin.
  • Sexual Intercourse. Bersenggama, yang biasa kita kenal dengan istilah Making Love atau proses penetrasi kelamin pria kepada kelamin wanita.
3.  Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja
     Penasaran 'kan kenapa remaja sekarang udah berani mencoba seks dengan pacar nya atau bahkan sampai membayar PSK? Nah.. ini faktor-faktor yang umum nya mempengaruhi para remaja dalam perilaku seksual mereka:
  • Biologis.
    Pada masa remaja, telah terjadi yang biasa kita kenal dengan istilah "puber". Betul, pubertas lah yang menyebabkan hormonal yang terdapat dalam seorang individu menjadi aktif dan dapat menimbulkan perilaku seksual.
  • Keluarga. 
    Tidak dapat kita sangkal, bahkan perkembangan setiap individu bermula dari hal yang terintim yaitu keluarga kita masing-masing, kurangnya komunikasi secara terbuka antara orang tua dengan anaknya yang telah beranjak remaja dalam masalah seksual, dapat memperkuat munculnya penyimpangan perilaku seksual.
  • Pergaulan Teman Sebaya.
     Para remaja lebih cenderung untuk memakai norma yang berlaku di pergaulan mereka daripada norma sosial yang umumnya berlaku.
  • Pengalaman Seksual.
    Semakin banyak remaja mendengar, melihat dan mengalami hubungan seksualmaka semakin kuat stimulasi yang mendorong munculnya prilaku seksual tersebut, misalnya melihat gambar-gambar porno diinternet ataupun mendengar obrolan dari teman mengenai pengalaman seksual. Hal ini dapat menimbulkan rasa penasaran yang memungkinkan terjadinya perilaku seksual pada remaja.
  • Penghayatan Nilai Keagamaan.
     Remaja yang memiliki penghayatan yang kuat mengenai nilai keagamaan yang di anut nya,cenderung mampu untuk mengendalikan serta menampilkan seksual selaras dengan nilai yang diyakininya serta mencari kepuasan dari perilaku yang produktif.
  • Pengetahuan mengenai Kesehatan Reproduksi.
     Remaja yang memiliki pengetahuan serba pemahaman yang benar tentang kesehatan reproduksi cenderung akan menghindari perilaku menyimpang dan akan menyalurkan dorongan seksual nya dengan cara sehat dan bertanggung-jawab.

     Nah. Ulasan sudah di berikan cukup lengkap, 'kan? Sekarang tinggal kita para Individu yang bertanggung-jawab, memikirkan apa yang selama ini telah kita lakukan. Intinya, saling introspeksi kepada diri kita sendiri, apakah selama ini kita telah melakukan kehidupan seksual dengan baik dan benar?
    Berikut merupakan saran pribadi dari saya untuk kalian para remaja di luar sana :
  1. Jangan mencoba untuk mengakses Situs Porno walaupun hanya satu kali. Karena sekali saja kalian mencobanya, kalian akan semakin penasaran dan ingin mencoba gambar-gambar maupun video yang kalian lihat tersebut.
  2. Pilihlah pergaulan secara sehat dan benar. Hindari teman-teman yang kurang menunjuang proses akademis dan perkembangan diri kalian, karena mengutip yang telah saya ulas di atas pergaulan teman berpengaruh besar terhadap norma apa yang akan kita gunakan dalam kehidupan kita. Waspadalah !
  3. Dekatkan Diri kepada-Nya. Dengan cara kita memiliki panutan yang Esa, kita akan mampu berpikir lebih sehat dan bertindak lebih rasional, karena hasrat seksual itu lazim di alami oleh semua orang maka dari itu tugas kita sebagai individu yang sehat untuk menekan dan menyalurkan hasrat tersebut dengan lebih baik.
  4. Jangan malu bertanya. Bertanyalah kepada orang-orang yang memang lebih mengerti tentang seksual itu sendiri. Bisa dari Orangtua, Guru, Dokter, atau Pakar-pakar lainnya yang relevan dengan pertanyaan kalian. Tetapi saran saya yang paling mudah adalah dengan bertanya kepada orangtua. Kenapa? karena orangtua tidak mungkin menjerumuskan anaknya menjadi pribadi yang tidak baik. Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya lebih baik daripada diri mereka sendiri :) Love your parents.


NB. Tulisan saya jauh dari kata sempurna, jika ada komentar dan saran yang membangun bisa di share disini bersama-sama. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar