Sebenarnya fakta ini tidak melulu soal remaja berusia di bawah 17 tahun, namun hingga dewasa muda usia di bawah 25 tahun. Jadikan fakta-fakta ini sebagai pengetahuan Anda untuk menjaga diri dan membantu para remaja wanita yang masih minim pengetahuan soal seks.
Beberapa fakta yang harus diketahui :
1. Empat dari sepuluh gadis remaja yang melakukan intercourse pertama di usia 13 atau 14 tahun rata-rata berakhir dengan perasaan tertekan, menyesal atau merasa tidak diinginkan.
2. Kemungkinan untuk hamil jika tidak menggunakan kondom akan lebih tinggi pada remaja daripada kelompok usia lainnya, yaitu sekitar 90%.
3. Hampir 30% dari semua kejadian hamil saat remaja berakhir dengan aborsi.
4. Bayi dari ibu yang masih remaja umumnya memiliki berat badan yang lebih rendah dan memiliki prestasi yang buruk di sekolah. Mereka lebih berisiko mengalami pelecehan dan tidak dihiraukan.
5. Memiliki anak saat masih remaja, di mana semuanya belum siap untuk kehadiran seorang anak akan berisiko mengakibatkan si anak menjadi kriminal 13% lebih besar dari normal pada laki-laki, dan juga mengikuti jejak ibunya untuk hamil di masa remaja sebesar 22% lebih besar dari normal pada gadis remaja.
6. Sebagian besar penyakit menular seksual dan juga infeksi HPV terjadi pada usia 15 hingga 24 tahun, karena pengetahuan yang kurang soal seks dan kebersihan diri.
Seks di usia remaja, penyakit menular seksual hingga aborsi adalah masalah remaja yang terjadi di belahan dunia mana pun. Fakta yang dikutip dari medindia ini kembali mengingatkan bahwa kehidupan seks remaja harus mendapat perhatian lebih dan harus dicari cara yang paling natural untuk membicarakan ini dengan putra-putri remaja Anda.
Beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah terjadinya seks bebas pada remaja diantaranya :
1. Adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta pengawasan yang tidak bersifat mengekang.
2.Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi.
3.Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga.
4.Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan kesehatan produksi.
5.Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil tindakan terhadap pelaku seks bebas.
Kesimpulan :
Seks bebas dapat dicegah dengan adanya peranan yang besar dari orangtua maupun guru. Namun yang terbesar adalah peranan orangtua, karena anak akan menghabiskan banyak waktu di rumah dibandingkan di sekolahan. Oleh karena itu, orangtua harus tahu bagaimana cara membimbing anak agar mereka menjadi remaja yang sehat dan menjauhi hal-hal yang negatif.
Anak dapat diberikan pengetahuan yang berkaitan dengan seks bebas dan juga akibatnya, selain itu komunikasi serta perhatian dan kasih sayang yang tulus dari orangtua juga sangat berperan penting. Memang anak tidak dapat diawasi secara terus menerus selama 24 jam, namun ada baiknya jika kita sebagai orangtua dapat membantu pencegahan terjadinya seks bebas pada anak kita.
ikut bergabung berbagi informasi terkait di atas gan, Ya itu tentang sex alat bantu untuk meningkatkan rangsangan seksual.
BalasHapus