Minggu, 26 Agustus 2012

Kesetaraan Gender Tidak Sama dengan Kesamaan Gender (Deverinto Luhur)


Beberapa hari lalu saya berkesempatan mengikuti sebuah acara yang diikuti oleh pemuda-pemudi GKI yang berasal dari berbagai daerah. Salah satu bagian acara yang saya ikuti adalah workshop LGBTIQ (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Intersex, dan Questioning).  Selain membahas mengenai LGBTIQ, salah satu topik yang disinggung adalah mengenai kesetaraan gender. Hal ini membuat saya mendapatkan insight untuk menulis mengenai kesetaraan gender sekaligus sebagai pemenuhan salah satu tugas dari mata kuliah Psikologi Perempuan.
Belakangan ini, isu kesetaraan gender mulai digalakkan; komunitas, lembaga, ataupun organisasi-organisasi yang concern terhadap kesetaraan gender pun mulai bermunculan. Seminar dan lokakarya juga menjadi salah satu acara favorit untuk diselenggarakan. Hal ini tentu bertujuan untuk mendidik masyarakat agar menyadari, memahami, dan tentu dapat menerapkan prinsip antara laki-laki dan perempuan adalah SETARA!
Namun, sering kali kesertaraan gender disalahartikan menjadi kesamaan gender. Tentu kedua hal tersebut adalah berbeda! Dalam KBBI, "setara" diartikan sebagai sejajar, sebanding. dan sepadan, sedangkan "sama" diartikan sebagai tidak berbeda, serupa, dan tidak berlainan.
Dalam hal ini, dapat disimpulkan kesetaraan gender memiliki makna bahwa antara laki-laki dan perempuan adalah sejajar, sebanding; derajat laki-laki tidak lebih tinggi dari derajat perempuan ataupun sebaliknya. Namun, yang tetap harus digarisbawahi adalah antara laki-laki dan perempuan adalah manusia yang memiliki ciri, bentuk, anatomi, 'fungsi' yang berbeda.
Implikasinya adalah ada hal-hal yang sewajarnya dilakukan oleh laki-laki, demikian juga ada hal-hal yang sewajarnya dilakukan oleh perempuan. Contoh sederhananya mengangkat beban berat sewajarnya adalah dilakukan oleh laki-laki, karena memang anatomi laki-laki tersusun otot-otot yang memungkinkan mengangkat beban berat, jadi no excuse bagi kaum adam untuk membiarkan perempuan mengangkat beban berat dengan alasan emansipasi wanita atau kesertaraan gender.

26 Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar