Penyimpangan Orientasi Seksual
Manusia diciptakan dengan dua buah jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Dan setiap orang juga memiliki orientasi seksualnya masing-masing, baik itu terhadap lawan jenis ataupun bahkan sesama jenis. Namun, terkadang beberapa orang tidak dapat mengetahui dengan pasti apakah orientasi seksualnya normal atau menyimpang.
Beberapa orang menilai bahwa dalam menentukan orientasi seksualnya adalah sebuah hal yang membingungkan. Hal ini disebabkan karena beberapa orang terkadang mengalami perubahan pandangan terhadap orientasi seksualnya. Seseorang dikatakan memiliki orientasi seksual normal jika ia menyukai lawan jenisnya, sedangkan orang yang memiliki penyimpangan orientasi seksual akan menyukai sesama jenis juga.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dijadikan acuan bahwa seseorang memiliki orientasi seksual yang menyimpang, yaitu :
1. Punya perasaan yang berubah-ubah terhadap lawan jenisnya
Jika seseorang yang seolah-olah selalu menjadi orang yang berbeda perasaannya terhadap sesama jenis, maka ada kemungkinan ia memiliki orientasi seksual gay ataupun lesbian.
2. Tidak memperdulikan stereotip atau pandangan orang lain
Seseorang dikatakan ada kemungkinan memiliki penyimpangan orientasi seksual yang kuat adalah ketika ia sudah memiliki pandangan yang kuat akan orientasi seksualnya saat ini dan memilih untuk bersikap cuek terhadap penilaian orang lain terhadap orientasi seksualnya tersebut. Orang seperti ini berani untuk menunjukkan status seks nya yang tidak normal.
3. Dapat mengenali perasaan sesama jenisnya dengan sangat mendalam dan sensitif.
Orang seperti ini memiliki keinginan seks yang lebih kuat dibandingkan perasaannya terhadap orang berjenis kelamin sama. Dan juga orang seperti ini lebih mudah terangsang terhadap sesama jenis ketimbang lawan jenis.
4. Memahami perilaku gay dan normal
Seseorang yang memiliki penyimpangan orientasi seksual adalah seseorang yang memang telah memahami kehidupan sebagai seorang gay misalnya. Orang seperti itu memang telah memutuskan untuk hidup sebagai seorang gay.
5. Fantasi seks saat melakukan masturbasi
Saat melakukan masturbasi, orang tersebut menemukan dirinya akan berfantasi melakukan hubungan seks dengan orang yang berjenis kelamin sama dan akan merasakan kepuasan tersendiri. Sedangkan ketika ia melakukan masturbasi dengan berfantasi dengan lawan jenis, orang tersebut biasanya tidak akan mencapai klimaks.
6. Perasan malu ketika melihat adegan ciuman sesama jenis
Ketika menonton televisi, orang seperti itu akan malu jika melihat adegan telanjang atau ciuman dari orang yang berjenis kelamin sama.
Penyimpangan seksual seperti gay ataupun lesbi bukan lah hanya sebatas fisik saja, namun ada perasaan cinta yang mendalam terhadap orang berjenis kelamin sama. Kondisi seperti ini umumnya tidak terjadi dalam waktu singkat, tapi dibutuhkan waktu yang lama untuk dapat memulihkannya. Penyebabnya bisa saja karena pengaruh masa lalunya ataupun bisa juga karena pengaruh lingkungan sekitar yang membuatnya memiliki role model untuk ditiru. Jika mengalami hal seperti itu, sebaiknya dikonsultasikan kepada terapis ataupun psikolog. Selain itu juga lingkungan sekitar haruslah mendukungnya untuk dapat berubah.
Sikap kita yang benar jika kita mengetahui ada orang dengan karakteristik seperti itu adalah janganlah menjauhi orang tersebut. Bangunlah sebuah hubungan yang baik namun tetap menjaga jarak (jika sesama jenis dengan kita) untuk dapat membantunya menemukan solusinya terhadap permasalahannya tersebut. Jika ia sudah dapat mempercayai kita, maka proses kedepannya akan lebih mudah untuk dapat mensupportnya menjadi lebih baik.
Yakinkan ia bahwa ia benar-benar ingin berubah, dan fokuslah terhadap permasalahannya hingga ia menemukan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar