Minggu, 23 Februari 2014

Yakin Cemburu itu Tanda Cinta? (Liliana Putri)

    Pada umumnya masyarakat menganggap cemburu sebagai tanda sayang atau tanda cinta. Anggapan tersebut muncul dari logika seperti "cemburu itu wajar karena tandanya kita 'takut kehilangan' orang yang kita cintai." Akibatnya, kita jadi senang kalau pasangan cemburu apabila kita dekat dengan lawan jenis dan mulai khawatir apabila pasangan tidak cemburu sama sekali. Kita pun menganggap cemburu sebagai bentuk cinta yang wajar. Apakah benar begitu???



     Kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan cemburu. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, cemburu adalah keirihatian; kesirikan; kecurigaan; dan kekurangpercayaan. Menurut English Wikipedia, jealousy adalah pikiran negatif; rasa takut; dan kecemasan akan kehilangan sesuatu. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa cemburu adalah emosi negatif yang terbentuk karena adanya kecurigaan, kecemasan, dan ketakutan akan kehilangan sesuatu. Sama sekali tidak ditemukan deskripsi bahwa cemburu adalah bentuk rasa kasih dan sayang. Lalu, kenapa kebanyakan masyarakat menganggap cemburu itu sebagai tanda cinta?

     Cemburu adalah pikiran dan perasaan negatif yang tercampur aduk menjadi satu. Saya dapat menyimpulkannya dalam 3 poin utama yaitu kecurigaan, kecemasan, dan ketakutan. Curiga artinya berhati-hati atau berwaswas. Cemas berarti perasaan gelisah dan khawatir karena adanya ancaman. Sedangkan takut adalah bentuk respon terhadap keadaan yang membahayakan. Pada dasarnya, ketiga hal tersebut muncul karena satu akar yang paling penting yaitu "ketidakpercayaan". Ketidakpercayaan pada siapa? Jawabannya adalah ketidakpercayaan terhadap pasangan dan juga diri kita sendiri. Loh mengapa tidak percaya pada diri sendiri? Apa hubungannya?


     Hal paling umum yang sering terjadi adalah kita cemburu apabila kita melihat pasangan kita akrab dengan lawan jenis. Apalagi kalau sampai pasangan kita jalan dengan lawan jenisnya. Reaksi yang pertama muncul adalah kita mulai mencurigai pasangan kita. Mendadak kita menjadi detektif untuk pasangan kita sendiri. Setelah larut dalam kecurigaan, mulai muncul perasaan cemas. Kita mulai gelisah apabila pasangan sulit dihubungi dan mulai galau sepanjang hari. Akibatnya muncul perasaan takut kehilangan pasangan. Kita takut pasangan kita selingkuh dan memutuskan kita. Gawatnya, apabila hal-hal tersebut dipelihara secara terus menerus akan memicu seseorang menjadi posesif. Dari contoh di atas, kita dapat melihat adanya unsur ketidakpercayaan terhadap pasangan. Entah karena pasangan kita playboy, karena trauma di masa lalu, atau memang sifat dari dalam diri yang sering curiga terhadap siapapun. Selain itu bisa jadi karena kurangnya komunikasi dan komitmen dalam berhubungan. Untuk dapat mengatasinya, kita dapat mengkomunikasikan apa yang kita rasakan terhadap pasangan. Kita dapat menanyakannya baik-baik sambil mengobrol santai. Tidak perlu dengan emosi menggebu-gebu yang dapat memicu pertengkaran. Usahakan untuk menjadi pendengar yang baik dan pahami pasangan dari sudut pandang mereka.

     Setelah mencoba mengkomunikasikan segala hal terhadap pasangan, entah mengapa mungkin beberapa dari kita tetap saja mudah cemburu. Padahal pasangan sudah memberikan pengertian bahwa ia hanya butuh beberapa teman wanita atau pria, atau wanita itu adalah teman sekelasnya selama dua tahun, dan sebagainya. Kalau sudah begitu, bisa jadi kita tidak percaya dengan diri sendiri atau biasa disebut "minder". Pada umumnya kita cemburu apabila pasangan dekat dengan lawan jenis yang cantik atau tampan bukan? Umumnya wanita cemburu apabila pasangannya dekat dengan teman wanitanya yang lebih cantik, langsing, seksi, dan segalanya yang "lebih" dari kita. Tidak peduli pasangan meyakinkan bahwa baginya kita cantik, pintar, dan sebagainya tetap saja kita tidak percaya diri dan selalu saja cemburu terhadap pasangan. Kalau sudah begini, kita hanya akan menyiksa diri sendiri dan membuat pasangan kita lelah karena diri kita sendiri. Padahal pasangan kita sudah memilih kita dari sekian banyak wanita cantik atau pria tampan yang ada di lingkungan hidupnya. Itu tandanya kita memiliki nilai plus yang dapat menarik hati pasangan kita dan membuatnya mencintai kita. Daripada sibuk mencemburui pasangan, lebih baik kita mengenali kelebihan dan kekurangan kita. Kita dapat mengembangkan kelebihan kita. Misalnya saja dengan menekuni hobi seperti menari, menyanyi, berolahraga, dan semacamnya. Selain menggali bakat yang kita miliki, kita juga dapat berprestasi dari hobi kita tersebut. Selain itu jangan lupa perhatikan penampilan seperti rambut yang bagus, pakaian yang rapih, wangi, dan sebagainya. Banyak hal positif yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kualitas diri kita. Kalau sudah begitu, kita akan nyaman dengan diri kita sendiri dan pasangan pun akan bangga sama kita. Pernah mendengar atau membaca kutipan "no one is going to love you if you don't love your self" ? Untuk itu cintailah diri kita sendiri sebelum kita mencintai orang lain.

Bagaimana? Masih berpikir kalau cemburu itu tanda cinta?

13 Feb 2014

1 komentar: