Ketika kita sedang jatuh cinta semua terasa begitu indah dan menyenangkan. Akan tetapi, jika rasa cinta tersebut tidak kita jaga dan kita perjuangkan, lama-lama cinta tersebut dapat menjadi pudar bahkan padam. Ketika sedang membahas tentang efforts in love, ci Tasya menceritakan bagaimana kedua orangtuanya menjaga api cinta diantara mereka. Ci Tasya bercerita tentang bagaimana orangtuanya selalu mesra, berpelukan dan bergandengan, bahkan ketika mereka berada di tempat umum. Pada saat ci Tasya bercerita, saya tiba-tiba teringat akan sebuah kisah yang pernah saya baca beberapa tahun yang lalu tentang perjuangan dalam menjaga rasa cinta yang dimuat dalam Chicken soup for the couple's soul.
Kisah tersebut bercerita tentang sebuah pasangan yang telah menikah selama bertahun-tahun. Meskipun mereka saling mencintai satu sama lain, mereka juga sibuk dengan urusan masing-masing. Pada hari biasa mereka tidak dapat berbicara sesering yang mereka inginkan, akhir pekan terasa berlalu dengan cepat, sedangkan hari-hari biasa terasa panjang dan lama. Untuk mengatasi masalah ini, sang suami memutuskan melakukan sesuatu agar hari-hari mereka menjadi bersemangat dan penuh harap.
Suami tersebut memutuskan untuk memberikan sebuah kartu ucapan setiap minggunya kepada sang istri. Tak ada event khusus, suami tersebut hanya ingin agar sang istri tahu bahwa ia (sang suami) sangat mencintainya. Suami tersebut memutuskan untuk memberikan kartu ucapan setiap hari Rabu, dengan pertimbangan bahwa hari tersebut tepat berada di tengah-tengah minggu.
Sejak saat itu, tak ada satu Rabu pun yang terlewat tanpa kartu ucapan dari dirinya. Suami tersebut memilih kartu ucapan dengan berhati-hati, ia selalu mencari kartu dengan kata-kata yang tepat, kartu yang benar-benar menggambarkan rasa cintanya kepada sang istri. Meskipun itu berarti ia harus membuang banyak waktu, menjelajahi berbagai toko hanya untuk menemukan kartu tersebut. Dalam kisah tersebut juga ditulis tentang bagaimana setiap hari rabu, sang istri masih tetap semangat ketika melihat kartu ucapan dari sang suami, meskipun ia tahu bahwa kartu tersebut pasti sudah ada.
Selain usaha untuk terus membarakan rasa cinta, ada satu lagi kunci penting agar suatu hubungan dapat bertahan lama. Kunci tersebut adalah....kemampuan berkomunikasi dengan baik. Kita tentu sudah sangat familiar dengan kata berkomunikasi, namun sebuah pertanyaan penting yang harus kita pertanyakan kepada diri kita adalah apakah kita telah melakukan hal tersebut (komunikasi) dengan benar.
Seringkali kita hanya mau didengarkan tetapi tidak mau mendengarkan. Kita hanya mau mengkritik dan tidak mau dikritik. Kita ingin pasangan mengerti diri kita, tetapi kita tidak mau mengerti diri pasangan. Kita marah ketika pasangan menaikkan suaranya, tetapi pasangan tidak boleh marah ketika kita menaikkan suara. Kita selalu ingin di dahulukan, tetapi kita jarang mendahulukan.
Mulai sekarang, marilah kita belajar untuk berkomunikasi dengan lebih baik lagi. Marilah kita mendengar penjelasan sebelum menuduh. Marilah kita ungkapkan perasaan kita akan suatu hal yang membuat kita merasa tidak nyaman dan bukannya langsung melarang. Marilah kita sama-sama belajar untuk tidak hanya mau mengkritik tetapi juga mau menerima kritik tanpa harus mengeluarkan mekanisme pertahanan.
13 Februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar