Selasa, 25 Februari 2014

Interview (Kresentia Stefanie)

     Mendengar kata wawancara bukanlah kata yang asing lagi bagi kita semua. Mungkin beberapa dari kita beranggapan bahwa wawancara hampir sama saja dengan mengobrol santai dengan teman atau hanya sekedar bercakap-cakap. Dalam bidang psikologi wawancara itu adalah suatu proses yang paling dasar untuk mengumpulkan informasi, penyelesaian masalah dan informasi psikososial ( Ivey, Ivey, & Zalaquett, 2010). Ada juga tokoh lain yang mengungkapkan pengertian tentang wawancara yaitu Moris (2008) yang menjelaskan bahwa wawancara adalah proses mengumpulkan informasi dari seseorang dengan memberikan pertanyaan yang akan dijawab pasien. 

    
 
      Pada dasarnya Wawancara tidak sama dengan percakapan biasa seperti yang selama ini mungkin kita pahami, ada beberapa perbedaan dalam wawancara dan percakapan biasa. Wawancara dilakukan dengan tujuan tertentu untuk menemukan informasi yang ingin diketahui, sedangkan dalam percakapan biasa tidak memiliki tujuan khusus. Perbedaan lainnya adalah pertanyaan yang diajukan dalam wawancara mempunyai urut-urutan tertentu dan pertanyaan yang diajukan juga sesuai dengan tema yang relevan dan lebih spesifik dari perbincangan biasa. Ketika melakukan wawancara ada juga kemungkinan untuk membicarakan fakta atau perasaan yang tidak menyenangkan, sedangkan dalam perbincangan biasa kita bisa saja menghindar dari pembicaraan yang tidak menyenangkan karena dalam perbincangan biasa kita biasa lebih santai dan tidak memiliki tujuan tertentu. Perbedaan lainnya adalah interviewerharus memiliki pengetahuan yang luas tentang area yang dikuasi oleh intervieweesehingga bisa lebih mudah membangun kehangatan selama wawancara.
 
      Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam melakukan wawancara, supaya wawancara yang kita lakukan bisa mencapai tujuan yang telah kita harapkan. Hal yang harus kita perhatikan antara lain :
 
 
1. Awareness
 
Interviewer sebaiknya memiliki kesadaran yang baik atau memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar selama melakukan proses wawancara tersebut. Interviewer juga harus bisa memperhatikan kondisi interviewee, karena kondisi yang sedang dialami oleh interviewee akan mempengaruhi jawab mereka, jika jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan maka tujuan wawancara kemungkinan tidak sepenuhnya tercapai.
 
2. Knowledge
 
Ketika melakukan wawancara sebaiknya interviewer sudah memiliki pengetahuan mengenai interviewee. Sehingga interviewee merasa nyaman berbincang denganinterviewer, karena topik yang akan dibahas menarik bagi interviewee. sebaiknya jugainterviewer juga sudah mengenal dan mempelajari berbagai simtom dan latar belakang budaya interviewee untuk memudahkan dalam membina rapport.
 
3. Skills
 
Melakukan wawancara juga membutuhkan kemampuan khusus, seperti harus menyesuaikan bahasa yang digunakan ketika melakukan wawancara. bahasanya harus sesuai dengan latar belakang pendidikan interviewee supaya tidak terjadi kesenjangan antara interviewer dan interviewee. kemampuan lain yang sebaik dimiliki olehinterviewer adalah kemampuan untuk berempati memahami perasaan interviewee ketika melakukan wawancara, dan interviewer juga harus meningkatkan keterampilan social supaya bisa menjalin hubungan yang nyaman dan efektif dengan orang lain.
 
Dari penjelasan yang telah saya berikan diatas, semoga bisa membantu teman sekalian untuk menjadi interviewer yang baik dan benar. Terima kasih :)
 
 19 Feb 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar