Senang sekali rasanya bisa mengikuti mata kuliah perilaku seksual ini, yaa awalnya saya sempat ragu untuk mengambil mata kuliah ini, akan tetapi setelah saya mengikuti pada awal pertemuan ternyata cukup menarik.
Diawali dengan membahas "Love and Intimacy" , saya sangat tertarik sekali jika membicarakan soal cinta.
Jika membicarakan soal cinta, tak jauh-jauh pasti ada keterkaitannya juga dengan hal-hal yang berbau seksual. Pada umumnya perilaku seksual itu berlandaskan cinta. Rata-rata orang jika ingin menjalin hubungan yang lebih jauh lagi atau berpacaran, biasanya awalnya mereka akan melihat dari segi fisik dahulu, barulah mereka akan mempertimbangkan selanjutnya apakah fisik yang diinginkan dari pasangan sesuai atau tidak dengan kriteria yang diinginkan.
Jika sesuai, mereka akan memberanikan diri untuk menjalin hubungan berpacaran, lalu jika rasa ketertarikannya lebih dalam lagi dengan pasangannya, maka timbul lah yang disebut dengan gairah seksual.
Bicara mengenai gairah seksual, tidak melulu ke arah pornoaksi yaa.. Gairah seksual itu hal yang lumrah atau wajar dalam sebuah hubungan, akan tetapi harus bisa mengontrolnya. Juga dalam sebuah hubungan itu harus dan kudu seimbang, cintanya harus ada, rasa kagumnya juga harus ada, gairah dan komitmen pun juga harus tetap ada. Jika semuanya itu lengkap ada, wahhh... itu yang namanya cinta yang sempurna !!
Banyak pula dalam suatu hubungan, mereka berpikir hal yang bisa membuat mereka jatuh cinta pada pasangannya, apabila pasangannya dapat memberikan reinforcement positif pada mereka. Sebenarnya hal itu wajar, akan tetapi juga harus timbal balik, jika mereka ingin mendapatkan reinforcement positif dari pasangannya maka mereka juga harus melakukan hal-hal yang membuat pasangannya senang.
Dalam suatu hubungan juga mungkin selain berlandaskan cinta juga harus didukung dengan jalinan komunikasi yang baik, intensitas komunikasi yang sering juga tidak menjamin hubungan cinta akan berjalan dengan baik pula, akan tetapi komunikasi yang baik itu bisa dalam arti berkomunikasi jika sedang ada masalah atau berkomunikasi jika sedang berjauhan, dll. Untuk bisa menikah atau pacaran itu bukan sebuah pencapaian prestasi, akan tetapi bagaimana cara mempertahankannya itulah yang akan dilihat.
14 Februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar