Wawancara..
apa sih wawancara itu?
Jujur, awalnya, sebelum saya mengambil kelas wawancara, saya sempat berpikir kenapa HARUS ada yang namanya kelas wawancara?
saya berpikir bahwa wawancara itu sebuah percakapan yang didalamnya mengandung tanya-jawab, tidak lebih,,
Lalu..
mengapa harus ada yang namanya wawancara?
untuk apa sih wawancara itu??
kenapa harus dipelajari???
Akhirnya, mau tidak mau, saya akhirnya mengambil kelas Teknik Wawancara juga..
Pertemuan pertama berlangsung pada tanggal 13 Februari..
wah, saya sangat beruntung sekali bisa berada di kelas ini dengan dibimbing oleh dosen yang sangat handal..
singkat cerita saya mendapatkan sebuah titik terang mengenai kelas Teknik Wawancara ini..
kata-kata yang paling saya ingat yaitu kelak menjadi psikolog, kita harus memiliki yang namanya CINTA, cinta di sini bukan cinta yang sebarang cinta, tapi ada kepanjangan, maksud, dan ada artinya..
Customer Service = tulus dalam memberikan pelayanan, tidak memandang orang itu dari kelas mana.
INtegrity = jujur, apapun yang terjadi harus siap untuk berkata jujur.
Togetherness = mencoba memahami, mendengarkan, dan ada kebersamaan.
Achievement = intinya mengembangkan ilmu yang sudah dimiliki, tidak disimpan seorang diri saja.
dan satu lagi yang tidak bisa saya lupakan mengenai PANCA INDERA.. hehhee
apa saja itu??
1. MATA = Melihat
kita punya mata yang harus digunakan dengan baik, digunakan untuk
melihat dengan jeli..
2. MULUT = Berbicara,,
kita punya mulut yang harus kita jaga dengan baik, menyampaikan
apa yang perlu disampaikan. Dalam proses penyampaiannya juga
harus dengan benar, tidak melebih-lebihkan hasil, intinya yang disampaikan
harus bersifat membangun, bukan membuat kondisi orang menjadi
semakin memburuk.
3. TELINGA = Mendengarkan..
kita jangan asal mendengar saja, tapi kita harus menjadi
pendengar yang baik..
mencoba menyimak dan memahami apa yang dialami,
mencoba mencerna apa yang disampaikan..
Karena apa, KARENA ITU TERSIRAT BUKAN TERSURAT..
4. OTAK = Berpikir..
Kita harus mengendalikan kehidupan kita..
kita mempunyai kemampuan untuk berpikir..
JADI.. Apa yang dilihat, didengar, dan diucapkan HARUS SESUAI..!!!!
5. HATI = You're feel.. Nuranimu..
Yup, hatimu adalah nuranimu..
Jika nuranimu tidak tulus, maka tidak akan pernah menerima apapun..
Baiklah, selanjutnya masuk pertemuan kedua pada tanggal 20 Februari 2014, tapi kali ini yang menyampaikan pembahasan adalah asisten ibu HW, yaitu Ci T..
Nah, topik ini dibahas secara dalam lagi..
Jadi, Wawancara itu digunakan untuk mengumpulkan informasi agar dapat menyelesaikan masalah..
Kenapa demikian?
Karena dalam proses pengumpulan informasi dari seseorang, diberikan pertanyaan yang akan dijawab oleh klien. Kita sebagai seorang psikolog, bukan hanya menilai apa yang disampaikan oleh klien, tapi kita juga mengobservasi klien lewat bahasa yang disampaikannya, bahasa tubuhnya seperti apa dalam penyampaiannya, dan kita juga bisa liat cara klien mengungkapkan emosinya seperti apa..
Wawancara juga bukan sekedar percakapan biasa, karena dalam wawancara sudah tersusun daftar-daftar pertanyaan yang hendak akan ditanyakan, kemudian yang akan ditanyakan bersifat mengenai pribadi klien, baik itu yang bersifat menyenangkan dan tidak menyenangkan, dan selanjutnya, pewawancara harus memiliki pengetahuan yang mendalam dan luas, gunanya untuk mengkaji apa yang dijawab oleh klien secara lebih dalam, gunanya untuk mendapatkan hasil dan data.
Wawancara juga memilki hal penting untuk disadari
1. Awareness..
Interviewer harus menyadari bahwa setiap orang memiliki nilai-nilai, asumsi,
dan pandangan yang berbeda-beda.
Hal tersebut dapat menimbulkan berbagai bias,
baik dari diri klien maupun dari diri interviewer sendiri.
2. Knowledge..
Seorang interviewer perlu untuk mengetahui terlebih dahulu mengetahui
latar belakang klien, baik riwayat dan masalah yang dihadapi. tidak hanya itu,
interviewer juga harus memiliki pengetahuan yang luas dan punya sedikit
gambaran umum mengenai budaya dan etnis klien.
Dengan demikian, interviewer dapat mengetahui sebab-akibat yang terjadi
lewat kasus yang disampaikan klien.
Contohnya: Suami istri berantam hampir setiap hari dirumah,
dikarenakan suami selalu berbicara pada istrinya dengan suara yang
kuat dan keras. Hal ini menyebabkan sang istri tidak tahan berada dirumah
dan ingin bercerai.
Satu sisi ketika kita mendengarkan cerita yang sepenggal ini,
mungkin kita akan mengatakan bahwa semuanya terjadi
karena salahnya suaminya. Namun, ketika kita cari tahu lebih dalam,
ternyata suami klien merupakan suku batak.
3. Skills..
Interviewer harus dapat menyesuaikan metode dengan budaya
yang klien miliki.
Interviewer juga harus dapat menyesuaikan diri dengan bahasa dan
status sosial ekonomi klien..
Contohnya: ketika mendapatkan klien yang berbahasa jawa dan
dia hanya bisa menggunakan bahasa itu, maka kita juga menggunakan
bahasa yang sama. Jika tidak bisa, kita minta tolong dan bertanya
pada teman yang bisa menggunakan bahasa Jawa untuk membantu kita.
Ternyata kelas ini sangat asik dan menarik, walaupun tugasnya bikin rambut keriting yah.. Hahaha
Tapi, saya TIDAK MENYESAL karena saya telah memilih ini, saya merasa BERTERIMAKASIH, karena dari kelas TEKNIK WAWANCARA ini, saya bukan hanya mendapatkan ilmu pembelajaran, tapi saya juga mendapatkan motivasi, saya bisa dibimbing langsung oleh dosen HW yang handal, saya juga mendapatkan banyak sekali kata-kata yang sangat membangun, yang mungkin tidak bisa saya dapatkan di semua kelas..
apa sih wawancara itu?
Jujur, awalnya, sebelum saya mengambil kelas wawancara, saya sempat berpikir kenapa HARUS ada yang namanya kelas wawancara?
saya berpikir bahwa wawancara itu sebuah percakapan yang didalamnya mengandung tanya-jawab, tidak lebih,,
Lalu..
mengapa harus ada yang namanya wawancara?
untuk apa sih wawancara itu??
kenapa harus dipelajari???
Akhirnya, mau tidak mau, saya akhirnya mengambil kelas Teknik Wawancara juga..
Pertemuan pertama berlangsung pada tanggal 13 Februari..
wah, saya sangat beruntung sekali bisa berada di kelas ini dengan dibimbing oleh dosen yang sangat handal..
singkat cerita saya mendapatkan sebuah titik terang mengenai kelas Teknik Wawancara ini..
kata-kata yang paling saya ingat yaitu kelak menjadi psikolog, kita harus memiliki yang namanya CINTA, cinta di sini bukan cinta yang sebarang cinta, tapi ada kepanjangan, maksud, dan ada artinya..
Customer Service = tulus dalam memberikan pelayanan, tidak memandang orang itu dari kelas mana.
INtegrity = jujur, apapun yang terjadi harus siap untuk berkata jujur.
Togetherness = mencoba memahami, mendengarkan, dan ada kebersamaan.
Achievement = intinya mengembangkan ilmu yang sudah dimiliki, tidak disimpan seorang diri saja.
dan satu lagi yang tidak bisa saya lupakan mengenai PANCA INDERA.. hehhee
apa saja itu??
1. MATA = Melihat
kita punya mata yang harus digunakan dengan baik, digunakan untuk
melihat dengan jeli..
2. MULUT = Berbicara,,
kita punya mulut yang harus kita jaga dengan baik, menyampaikan
apa yang perlu disampaikan. Dalam proses penyampaiannya juga
harus dengan benar, tidak melebih-lebihkan hasil, intinya yang disampaikan
harus bersifat membangun, bukan membuat kondisi orang menjadi
semakin memburuk.
3. TELINGA = Mendengarkan..
kita jangan asal mendengar saja, tapi kita harus menjadi
pendengar yang baik..
mencoba menyimak dan memahami apa yang dialami,
mencoba mencerna apa yang disampaikan..
Karena apa, KARENA ITU TERSIRAT BUKAN TERSURAT..
4. OTAK = Berpikir..
Kita harus mengendalikan kehidupan kita..
kita mempunyai kemampuan untuk berpikir..
JADI.. Apa yang dilihat, didengar, dan diucapkan HARUS SESUAI..!!!!
5. HATI = You're feel.. Nuranimu..
Yup, hatimu adalah nuranimu..
Jika nuranimu tidak tulus, maka tidak akan pernah menerima apapun..
Baiklah, selanjutnya masuk pertemuan kedua pada tanggal 20 Februari 2014, tapi kali ini yang menyampaikan pembahasan adalah asisten ibu HW, yaitu Ci T..
Nah, topik ini dibahas secara dalam lagi..
Jadi, Wawancara itu digunakan untuk mengumpulkan informasi agar dapat menyelesaikan masalah..
Kenapa demikian?
Karena dalam proses pengumpulan informasi dari seseorang, diberikan pertanyaan yang akan dijawab oleh klien. Kita sebagai seorang psikolog, bukan hanya menilai apa yang disampaikan oleh klien, tapi kita juga mengobservasi klien lewat bahasa yang disampaikannya, bahasa tubuhnya seperti apa dalam penyampaiannya, dan kita juga bisa liat cara klien mengungkapkan emosinya seperti apa..
Kegunaan wawancara juga sebagai sarana pengumpulan data, untukmengembangkan rapport dan mendorong klien untuk melakukan eksplorasi diri, memberikan informasi yang sangat berguna yang mungkin tidak dapat diperoleh dengan cara lain, lalu kita dapat memeriksa kebenaran atau makna hasil tes, dan memberikan gambaran serta solusi mengenai permasalahan yang terjadi
Wawancara juga memilki hal penting untuk disadari
1. Awareness..
Interviewer harus menyadari bahwa setiap orang memiliki nilai-nilai, asumsi,
dan pandangan yang berbeda-beda.
Hal tersebut dapat menimbulkan berbagai bias,
baik dari diri klien maupun dari diri interviewer sendiri.
2. Knowledge..
Seorang interviewer perlu untuk mengetahui terlebih dahulu mengetahui
latar belakang klien, baik riwayat dan masalah yang dihadapi. tidak hanya itu,
interviewer juga harus memiliki pengetahuan yang luas dan punya sedikit
gambaran umum mengenai budaya dan etnis klien.
Dengan demikian, interviewer dapat mengetahui sebab-akibat yang terjadi
lewat kasus yang disampaikan klien.
Contohnya: Suami istri berantam hampir setiap hari dirumah,
dikarenakan suami selalu berbicara pada istrinya dengan suara yang
kuat dan keras. Hal ini menyebabkan sang istri tidak tahan berada dirumah
dan ingin bercerai.
Satu sisi ketika kita mendengarkan cerita yang sepenggal ini,
mungkin kita akan mengatakan bahwa semuanya terjadi
karena salahnya suaminya. Namun, ketika kita cari tahu lebih dalam,
ternyata suami klien merupakan suku batak.
3. Skills..
Interviewer harus dapat menyesuaikan metode dengan budaya
yang klien miliki.
Interviewer juga harus dapat menyesuaikan diri dengan bahasa dan
status sosial ekonomi klien..
Contohnya: ketika mendapatkan klien yang berbahasa jawa dan
dia hanya bisa menggunakan bahasa itu, maka kita juga menggunakan
bahasa yang sama. Jika tidak bisa, kita minta tolong dan bertanya
pada teman yang bisa menggunakan bahasa Jawa untuk membantu kita.
Ternyata kelas ini sangat asik dan menarik, walaupun tugasnya bikin rambut keriting yah.. Hahaha
Tapi, saya TIDAK MENYESAL karena saya telah memilih ini, saya merasa BERTERIMAKASIH, karena dari kelas TEKNIK WAWANCARA ini, saya bukan hanya mendapatkan ilmu pembelajaran, tapi saya juga mendapatkan motivasi, saya bisa dibimbing langsung oleh dosen HW yang handal, saya juga mendapatkan banyak sekali kata-kata yang sangat membangun, yang mungkin tidak bisa saya dapatkan di semua kelas..
26 Feb 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar