Pengalaman saya di mata kuliah prilaku seksual, saya berpikir pada awal pertemuan saya akan mempelajari banyak tentang seksualitas, reproduksi atau lebih ke science-nya. Namun, saat materi dimulai saya tersadar bahwa dalam suatu hubungan yang sehat tidak didasari oleh hubungan intim (sexual desire) saja, maka itu kami mempelajari tentang Love and Intimacy, lebih banyak tentang hubungan romance-nya. Jaman dahulu sebuah hubungan atau pernikahan dapat didasarkan pada hubungan bisnis atau hutang budi, terbukti dengan cerita 'Siti Nurbaya'. Padahal dalam sebuah hubungan pernikahan diperlukan bertumbuhnyaCompationate Love, dimana didalamnya terdapat afeksi, keintiman dan komitmen.
Beruntungnya saya tinggal di masa sekarang dimana seseorang dapat lebih bebas memilih pasangannya sendiri, dapat menentukan kriteria yang akan menjadi pasangannya kelak nanti. Dimana terjadiromantic love, bertumbuh menjadi passionate love dan pada akhirnya mencapai compationate love. Hal ini tentunya membutuhkan proses yang tidak sebentar, namun tidak menjadi jaminan seseorang yang telah bepacaran lama akan memiliki hubungan yang paling sukses. Hal ini bergantung bagaimana cara pasangan tersebut berkomunikasi. Komunikasi dapat membangun keintiman itu sendiri. Ada pasangan yang menjalin hubungan tidak terlalu lama namun mereka tahu bagaimana cara berkomunikasi yang baik dapat melanjutkan hubungan tersebut ke pernikahan. Dipercaya kurangnya komunikasi sebagai sumber utama dari masalah dalam suatu hubungan romantisme. Terdapatnya kecemburuan, ketidakpercayaan dan kesalahpahaman adalah hal yang dapat terjadi dalam sebuah hubungan.
Hal ini membuat saya tersadar pentingnya sebuah komunikasi dalam suatu hubungan, terkadang kita terlalu sibuk dengan suatu hal dan menganggap remeh komunikasi. Saya sendiri masih harus banyak belajar dan tentunya pelajaran ini dapat saya aplikasikan ke kehidupan saya. Siapa yang tidak mau memiliki hubungan yang sukses dan bertahan hingga akhir hayat? Pada intinya, "communication is one of the most important aspects of a healthy and satisfying relationship."
13 Februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar