Selasa, 25 Februari 2014

Wawancara (Erwin Pangiawan)

Dalam Wawancara kita dapat mengumpulkan informasi,penyelesaian masalah, dan informasi psikososial. Dalam wawancara bisa saja terjadi sebanyak 2 sesi wawancara.Wawancara juga berusaha untuk mengungkap emosi nyata dari orang yang kita wawancara. Dalam hal ini bisa saja wawancara yang kita lakukan itu memiliki tema tertentu. Pewawancara sebaiknya juga menguasai area cakupan yang ingin diwawancara.
Konseling
Konseling menolong orang untuk mampu menyelesaikan masalah sehari-hari. Konselor sebaiknya mengerti apa yang dihadapi kliennya sehingga mampu memberikan solusi tepat akan masalah yang dihadapi klien.
Psikoterapi
Psikoterapi adalah proses yang lebih intensif dari wawancara dan konseling. Dalam DSM-IV TR berfokus pada Axis 1 dan 2 yaitu masalah kepribadian dan masalah perilaku.
Interview bias :
Dalam proses wawancara ataupun terapi sebaiknya sebagai pewawancara menghindari setiap bias yang akan muncul. Jadi, pada saat kita mewawancara ataupun sebagai terapis sebaiknya pewawancara menjauhkan segala aspek dari klien kita. Pewawancara sebaiknya menerima kliennya apa adanya dan tidak menolak masalah yang dihadapinya. Karena terkadang peran pewawancara malah melupakan dan menolak masalah dari klien sehingga klien tidak mencapai harapan akan terselesaikannya masalah yang dihadapi.

Dalam pembelajaran pada saat dikelas saya lebih mampu memahami arti wawancara secara luas dan mendalam pada saat belajar di kelas. Semoga pembelajaran selanjutnya dapat membimbing individu agar mampu mengerti dan mampu menerapkan teknik yang telah diajarkan ke dalam aplikasi sehari-hari.

21 Feb 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar