Selasa, 17 Juni 2014

Tahap-tahap proses kehamilan (Agung Nur Yahya)


     Proses-proses tahap kelahiran sangatlah rumit, ketika saya nonton tentang tahap-tahap kelahiran sangatlah sulit dan sakit sekali. Seorang ibu yang berjuang untuk anaknya sehat dan cepat keluar untuk menghirup udara segar. Seorang ibu selalu sudah susah sekali untuk mengeluarkan kita, apalagi selama sembilan bulan sang ibu membawa kita di dalam perutnya yang besar. Tanpa kenal lelah, jenuh ataupun bosan. Sang ibu akan terlihat ceria dan bahagia jika mengetahui anaknya lahir dengan sehat dan ketika terdengar suara tangisan anaknya, rasa lelah sang ibu terbayar lunas dan merasa lega.

Ini proses kelahiran :
Tahap pertama: Kontraksi
     Setelah kontraksi mulai datang secara teratur dan leher rahim relatif mulai semakin membesar, itulah awal dari proses persalinan. Kontraksi yang dirasakan semakin lama akan semakin kuat dan dalam waktu yang lebih dekat, bisa dimulai dari 10 menit sekali hingga akhirnya setiap 1 menit. Saat kontraksi masih awal terjadi, ibu hamil sebaiknya berbicara dengan suami atau orangtua dan juga berjalan-jalan sedikit di sekitar rumah untuk memudahkan proses persalinan. Cobalah untuk tetap rileks, tenang serta menanamkan pemikiran yang positif mengenai kelahiran. Jika kontraksi belum terjadi tapi air ketuban sudah pecah, sebaiknya segera ke rumah sakit agar bayi yang dikandung tidak keracunan atau kekeringan di dalam rahim. Tidak mudah untuk menentukan berapa lama tahapan ini berlangsung, karena sebagian besar tergantung dari seberapa matang leher rahim serta seberapa sering dan kuat kontraksi yang dirasakan. Jika leher rahim sudah matang biasanya bukan pada bayi pertama, maka prosesnya bisa menjadi lebih cepat.

     Saat kontraksi leher rahim sudah melebar hingga 10 cm atau disering disebut dengan pembukaan sepuluh, maka kemungkinan bayi sudah mulai turun dan akan memasuki tahapan selanjutnya. Rata-rata waktu yang dibutuhkan dari leher rahim melebar 4 cm hingga 10 cm sekitar 4-8 jam.



     Tahap kedua: Mendorong bayi untuk keluarSetelah leher rahim melebar sepenuhnya, tahap kedua sudah dimulai yaitu mendorong bayi untuk keluar dari rahim. Jika bayi berada sangat rendah di panggul, maka ibu secara spontan akan mendorong bayi. Tapi kalau bayi masih belum terlalu turun, ibu mungkin tidak akan spontan mendorongnya. Sebaiknya biarkan rahim bekerja sampai sang ibu merasakan adanya rangsangan untuk mendorong, dengan begitu ibu tidak akan terlalu kelelahan atau frustasi. Jika ibu menggunakan epidural (pembiusan melalui tulang belakang) biasanya akan mengurangi sensasi untuk mendorong, sehingga ibu tidak akan merasakan apapun sampai kepala bayi telah keluar sedikit. Kesabaran diperlukan dalam proses melahirkansecara normal. Seluruh tahapan kedua ini bisa berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam. Jika tanpa epidural durasinya rata-rata sekitar 1 jam, tapi jika pernah melahirkan sebelumnya biasanya lebih cepat. Namun bila menggunakan epidural umumnya berlangsung lebih lama.


Tahap ketiga: Mengeluarkan plasenta
     Beberapa menit setalah melahirkan, rahim biasanya mulai berkontraksi lagi untuk memisahkan plasenta dari dinding rahim. Jika sudah terlihat tanda-tandanya, dokter akan meminta ibu untuk mendorong secara lembut agar plasenta bisa keluar, dan ini tidak akan sulit atau menyakitkan. Rata-rata hanya dibutuhkan waktu 5-10 menit saja.Biasanya kontraksi rahim masih diperlukan untuk membantu memotong dan menutup pembuluh darah yang terbuka di tempat plasenta menempel.

     Proses kelahiran sangatlah sulit, karena mempertaruhkan nyawa ibu kalian. Jadi sayangilah ibu kalian dengan kasih sayang yang tulus dan ikhlas, rawatlah ibu kalian dan berbakti. Sang ibu akan terus berjuang keras untuk anaknya sehat dan mendapatkan gizi yang cukup. Rasa sayang ibu kalian sangatlah besar dan tidaklah kita bisa membayar itu semua. Terima Kasih Ibu. Kasih sayangmu akan selalu kami ingat dan kami siap merawatmu.

26 Mei 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar