Selasa, 17 Juni 2014

Pengalaman adalah Bekal Masa Depan (Annisa Kharisma)

Sebelum saya ceritakan apa yang saya lakukan dan apa yang saya dapat dari pengalaman yang tak tergantikan, saya akan memperkenalkan dosen saya yang bernama Ibu Henny Wirawan dan asisten dosen Cici Tasya. Siapa yang tidak kenal dengan ibu Henny? pasti semua orang mengenalnya karena beliau sering tampil di telivisi dan sering di undang di beberapa radio. bahkan saat gempar gemparnya kasus Ade Sara yang tewas dibunuh oleh mantan pacarnya sendiri, Ibu Henny lah salah satu psikolog handal yang menyampaikan atau berkomentar secara sisi psikologi untuk permasalahan tersebut. Bu Henny dan Ci Tasya sangat disegani dan memiliki karakter yang sama yaitu humoris, penyampaian materi yang simpel dan disertakan pengalaman pribadi. mengikuti kelas ini TehnikWawancara sama sekali tidak merasa bosan tetapi waktu yang lama yaitu 3 jam yang membuat saya tidak bisa tenang dikelas karena lapar. hahaha tapi dari kelas ini lah saya mendapatkan suatu berharga, dimana diajarkan untuk bertanya kepada seseorang dengan "tehnik" wawancara. Awalnya saya berfikir hanya bertanya saja, mengapa menggunakan yang disebut tehnik wawancara? ternyataaaaa salah satu yang belum saya ketahui dan termasuk saya gunakan dalam bertanya adalah dilarang menggunakan kata MENGAPA.


Setelah UTS, kelas tehnik wawancara ini sudah tidak berada lagi dikelas melainkan terjun ke lapangan. Lapangan disini artinya langsung di praktekan di Lab.. wah sepertinya menarik yaaa. Selama 3 minggu terkahir praktek tehnik wawancara dengan setting berbeda. Setting pertama pendidikan, psikologi industri dan organisasi dan klinis. dan setelah di praktekan itu rasanya nano nano. seru, asik, tegang dan gugup. dalam praktek ini kita dan setiap mahasiswa ditempatkan 3 posisi berbeda yaitu klien atau interviewee, pewawancara atau interviewer dan observer. 

Selama 3 minggu tersebut, saya mendapatkan pengalaman unik yang dipimpin oleh beliau. saya dapat mengerti nanti apabila saya bekerja menjadi psikolog di sekolah, perkantoran maupun rumah sakit. sangaaattt menarik menjadi psikolog. bgaimana menghadapi kasus anak yang nakal disekolah dengan tingkah laku anak anak yang unik dan menggemaskan, bagaimana menghadapi karyawan yang memiliki masalah denga rekan kerja nya dan bagaimana menghadapi klien yang memiliki trauma, anorexia atau menyukai sesama jenis. penyikapan pun berbeda. disini kita diajarkan berpakain yang rapi menjadi psikolog yang handal dan pembawaan diri yang berwibawa. 

setelah melewati 3 setting tersebut saya semakin mantap menjadi psikolog klinis. saya ingin mengikuti jejak Bu Henny yang bisa terkenal, santai, handal dan tidak mengenal lelah. saya salut dengan dosen saya yang satu ini walaupun sedang sakit, beliau tetap mengajar tanpa henti bicara. beliau selain psikolog handal, juga seorang dosen profesional. 

Terimakasih untuk Ibu Henny Wirawan dan Cici Tasya yang telah membimbing saya. sesuai judul blog saya Pengalaman adalah bekal masa depan. pengalaman yang baik dari diajarkan secara teori dan langsung di praktekan.. semoga pengalaman saya ini benar benar menjadi bekal masa depan yang cemerlang menjadi psikolog seperti Ibu Henny dan Ci Tasya.. 

26 Mei 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar