Selasa, 17 Juni 2014

ROLE PLAY (Christy Paramitta)


     pada postingan blog kali ini saya akan sharing mengenai pengalaman saya di kelas Teknik Wawancara dimana kami semua berganti-gantian memainkan peran sebagai pewawancara, observer, dan klien. role play ini dilakukan di tiga bidang yang berbeda yaitu PIO, klinis, dan pendidikan. kami berganti-gantian masuk ke Lab psikologi yang berada di lantai 2 gendung K. di dalam ruangan yang masuk hanya yang berperan sebagai klien dan interviewer sedangkan observer berada dibalik kaca 1 arah yang tidak dapat dilihat oleh klien dan pewawancara. tugas sebagai pewawancara adalah bertanya mengenai topik yang telah ditetapkan. sedangkan tugas klien adalah menjawab berkaitan dengan topik yang ditanyakan. observer bertugas sebagai penilai bagaimana pewawancara bertanya kepada klien, serta bagaimana pewawancara membina rapport dengan klien.

     saat menjadi seorang interviewer lah yang paling membuat saya deg-degan karena saya takut salah bertanya maupun takut melakukan judgement. tapi ternyata tidak semenegangkan itu, saya tidak kehabisan pertanyaan karena jawaban klien yang panjang dan saya mampu melakukan probing dengan baik. namun pada tahap membina rapport lah yang mungkin saya rasa kurang.
    saat menjadi observer, saya merasa tidak ada kendala karena dengan berprinsip pada dasar-dasar apa saja yang harus dimiliki oleh interviewer yang baik.
    menjadi klien adalah peran yang paling mudah untuk dilakukan. karena klien hanya menceritakan masalah yang dihadapi serta menjawab pertanyaan interviewer.

    pokonya role play di kelas teknik wawancara sangat mengasyikan. kita dapat belajar banyak untuk menjadi interviewer yang baik. dengan role play seperti ini saya dapat merefleksikan diri agar menjadi lebih baik.

26 Mei 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar