Senin, 16 Juni 2014

Social History (Josephine Amelia)

Minggu ini kelas teknik wawancara membahas mengenai social history. Jadi, dikatakan bahwa, dalam melakukan wawancara, penting bagi pewawancara untuk mengetahui sejarah sosial klien. Hal ini dikatakan penting karena setiap individu memiliki sejarah atau kronologis hidup yang berbeda-beda, nah ini bisa menjadi salah satu penyebab munculnya gangguan pada klien. Dengan gangguan yang dialami masing-masing individu berbeda-beda, tentunya sejarah hidup dan sosialnya pun berbeda-beda juga.


Beda individu, beda pengalaman dan sejarah, perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitufamily history, educational history, occupational training/job history, marital history, interpersonal relationship, recreational preferences, sexual history, medical history, psychiatric/psychotherapy history, legal history, alcohol and substance use/abuse, nicotine and/or caffeine consumption.Sebelum berfokus kepada masalah klien, sebaiknya berfokus dulu pada hal-hal tersebut. Saya akan bahas satu persatu..
  • Family history - Urutan kelahiran, jumlah anggota dalam rumah, tinggal bersama siapa di rumah, kebudayaan dalam keluarga, kematian salah satu anggota keluarga, turunan gangguan mental pada salah satu anggota keluarga, perceraian.
  • Educational history - Dalam sejarah pendidikan yang perlu diperhatikan adalah keterampilan sosial klien, prestasi klien selama sekolah atau kuliah juga perlu diperhatikan, penyebab prestasi klien rendah/tinggi, hubungan sosial dengan lingkungan saat sekolah. Namun nilai bagus tidak cukup membuktikan keerdasan klien.
  • Occupational training/job history - Topik menganai pekerjaan bisa menjadi topik yang mengganggu bagi sebagian orang yang belum atau tidak mendapat pekerjaan. Oleh karena itu, pewawancara perlu melakukan teknik lain yang lebih halus, misalnya bertanya "apa kesibukan anda sekarang ?". Jika klien bekerja, yang perlu diperhatikan adalah apakah pekerjaan tersebut merupakan keinginan sendiri atau desakan orang lain.
  • Marital history - Status pernikahan. Biasanya status pernikahan dapat diketahui dari formulir yang telah diberikan sebelum melakukan wawancara. Hal penting yang perlu diketahui juga adalah berapa kali klien pernah menikah.
  • Interpersonal relationship - Hubungan klien dengan teman kerjanya, teman bermain, tetangganya, dan lain-lain. Pewawancara perlu mengetahui bagaimana hubungan tersebut dijalani.
  • Recreational Preferences - Membahas kesenangan klien, misalnya hobi. Bagaimana klien menjalanihobinya tersebut.
  • Sexual history - Seperti job history, hal ini sangat sensitif, sehingga jika pewawancara tidak berhati-hati dalam bertanya mungkin klien akan merasa tidak nyaman. Yang penting diketahui adalah orientasi seksual, penyakit, perilaku, dan lain-lain.
  • Medical history - Membahas seputar kesehatan, pengalaman di opname, obat-obatan yang diminum, dokter yang dikunjungi.
  • Psychiatric/psychotherapy history - Penting untuk mengetahui diagnosa klien yang telah didiagnosa dengan gangguan psikiatris, pandangan klien mengenai gangguan tersebut, dan perawatan yang telah diterima oleh klien sebelumnya.
  • Legal history - Perlu mengetahui pelanggaran apa saja yang telah klien lakukan. Jika pelanggarannya banyak, baik melanggar hukum dan norma, maka klien cenderung patologi.
  • Alcohol and substance use/abuse - Perlu memperhatikan nicotine and/or caffeine consumption. Apakah klien kecanduan kopi atau teh. Atau bisa juga obat-obatan lainnya.
 Sekian penjelasan saya mengenai social history :) Semoga bermanfaat.

18 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar