Selasa, 17 Juni 2014

Social History (Gretha Prawita)

       Pada wawancara sejarah social, pewanwancara memperoleh informasi dari klien tentang cerita kehidupan klien  dan masalah apa saja yang pernah di alami oleh klien.

Family history
Dalam family history pewawacara dapat mendapatkan informasi dan mengetahui apa yang menjadi pemicu klien mendapatkan masalah yang dialaminya dengan cara  mencari riwayat dari keluarga klien. Bagaimana hubungan klien dengan keluarganya, bagaimana kondisinya dalam rumah keluarga klien, masalah apa saja yang menjadi tekanan klien pada keluraga.   Apakah klien mengalami gangguan mental dengan keuarganya.
     Pengalaman di sekolah klien juga dapat menambah informasi dari social history klien dengan melihat bagaimana proses social klien dengan lingkugan di sekitarnya, selain itu melihat hasil akademik pendidikan klien apakah klien merupakan anak yang memiliki inteligensi yang tinggi atau masih kurang.
Marital History
Dalam marital history pewawancara juga mencari informasi berapa kali klien telah menikah, apakah statusnya masih menikah atau sudah tidak. Selain itu melihat interpersonal relationship dengan teman-teman, tetangga dan rekan pekerjaannya.
Recreational Preferences
Pewawancara harus mencari informasi apakah klien tipe orang yang suka berekreasi ataw tipe orang yang selalu sibuk dengan pekerjaannya dan apabila klien berkunjung ke suatu tempat rekreasi apakah klien dapat menikmati waktu rekreasinya dengan menyenangkan atau tidak.
Sejarah Seksual
Saat pewanwancara ingin menanyakan topic tentang seksual, pewanwacara tidak boleh memaksakan klien untuk dapat menceritakan semua hubungan seksualnya karena hal tersebut merupakan hal sangat sensitif. Pewanwancara cukup mengetahui seberapa besar tingkat ketertarikan hubungan seksual yang dialami klien dan apakah klien merasa puas dalam hubungan seksual dengan pasangannya atau ada perasaan yang telah berubah.
Sejarah psikoterapi
Sejarah psikoterapi sangat penting bagi pewawancara karena dapatg mengetahui klien mengalami gangguan kejiwaan atau tidak. Selain itu dapat mengetahui klien menceritakan riwayat pengalaman hidupnya.

Penggunaan Alcohol  dan obat
Pewawancara juga menanyakan saat klien mengdapatkan masalah apakah klien selalu melampiaskan dengan meminum alcohol dan obat penenang, kafein ataw sejenisnya. Serta menanyakan seberapa banyak klien mengkonsumsinya saat menghadapi masalah yang dialaminya.
Kasus klien AY
Pada kasus klien AY banyak masalah yang dihadapinya terutama dari keluarga inti maupun keluarga besarnya, dari keluarga inti Ay harus menafkahi keluarganya terlebih lagi AY memiliki anak yang dikatakan masih bayi sehingga AY harus membeli susu dan kebutuhan yang dibutuhkan oleh anaknya. Sedangkan pada keluarga besarnya AY memiliki dua adik yang mengalami gangguan mental sedangkan keluarganya hanya ibunya yang saja ayahnya sudah meningeal sehingga AY menjadi tulang punggung pada keluarganya. Sedangkan istrinya AY merupakan anak pertama yang kemungkinan besar masih membantu untuk menafkahi kelurga besarnya.   Maka dari itu AY sangat mengalami tekanan yang tinggi karena AY harus mencari penghasilan yang lebih untuk memenuhi tanggung jawabya. Selain itu AY merupakan perokok berat dan pecandu kopi karena stress yang dialaminya. 

23 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar