Minggu, 05 Oktober 2014

Who's Fault? (Nadya Puspita Ekawardhani)

 Setiap pasangan menikah pada umumnya tentu ingin memiliki keturunan. Banyak pasangan yang sulit mendapatkan keturunan, tetapi sebaliknya banyak juga pasangan yang dengan mudah mendapatkan keturunan bahkan lebih dari satu. Pada jaman modern saat ini, semakin banyak pengetahuan dan cara untuk memperoleh keturunan (khususnya bagi pasangan yang sulit memperoleh keturunan). Namun, sering kali pasangan menyalahkan satu sama lain mengenai masalah ketidak-suburan (infertilitas). Pada pertemuan keenam perilaku seksual, terdapat pembahasan mengenai infertilitas. Infertilitas adalah ketidak-mampuan seseorang untuk mengandung atau kegagalan dalam proses pemberian sperma. Sering kali wanita lebih disalahkan mengenai ketidak-mampuan memiliki anak. Pada umumnya, wanita juga lebih menanggapi secara emosional perihal ketidak-mampuan tersebut. Wanita cenderung menyalahkan diri sendiri, lebih memiliki rasa bersalah, ketakutan, frustasi, bahkan depresi. Penyebab paling umum infertilitas pada wanita adalah gangguan ovulasi, pemblokiran sel telur, endometriosis, masalah uterus struktural, atau broids rahim yang berlebih. Sedangkan pada pria, infertilitas disebabkan oleh masalah produksi sperma. Selain itu, infeksi masa lalu dengan gonorea, klamidia, atau panggul pada penyakit peradangan juga merupakan penyebab infertilitas. Masalah tersebut dapat diatasi dengan penggunaan obat kesuburan. Obat tersebut akan membantu memproduksi lebih banyak ovum. Namun, tidak dapat dipungkiri suatu hal yang tidak alami terjadi cenderung memiliki efek samping yang merugikan. Obat kesuburan tersebut dapat mengakibatkan perkembangan payudara yang tidak alami dan kanker ovarium. Obat ini juga lebih berbahaya bagi wanita yang belum pernah mengandung, wanita dengan usia yang lebih tua, wanita yang hormon kesuburannya dapat berkembang luas, dan wanita yang memiliki riwayat kanker. 
     Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dilihat infertilitas terjadi tidak hanya pada wanita. Pria juga dapat mengalami infertilitas. Infertilitas juga dapat ditanggulangi, tetapi tentu terdapat efek yang membahayakan bagi wanita. Cara alami untuk meningkatkan kesuburan wanita dapat dilakukan dengan cara, perubahan pola gaya hidup, mengurangi stres, menghindari olah raga dengan jadwal yang ketat, dan mempertahankan berat badan yang ideal. Selain itu, pemeriksaan dini sebelum menikah merupakan hal yang perlu dilakukan. Agar pasangan dapat mengetahui dari awal bagaimana kondisi masing-masing. Hal tersebut juga dapat menjadi pertimbangan untuk kelangsungan hubungan. Apabila ingin lanjutkan, ada baiknya untuk saling memahami terlebih dahulu mengenai kesehatan masing-masing untuk menghindari saling menyalahkan satu sama lain. Namun, apabila kesehatan alat reproduksi pasangan baru diketahui saat sudah menikah, saling mendukunglah satu sama lain dan carilah solusi yang tidak merugikan kedua belah pihak. So, be healthy for your lovely future! ;)

1 Oktober 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar