Minggu, 05 Oktober 2014

Social History (Constantine Genesius Hartanto)


 Kenapa perlu Social History? .Menurut saya, social history itu merupakan cerita hidup klien mengenai keluarga, pendidikan, hubungan, pekerjaan, dan bidang lainnya yang mempengaruhi perilaku klien saat ini. Melalui social history, interviewer dapat memprediksi apa yang menyebabkan klien melakukan perilaku tertentu.Social history memiliki banyak area. Area-areanya yaitu keluarga, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, hubungan interpersonal, aktivitas waktu luang, kehidupan seksual, sejarah medis, sejarah psikoterapi, sejarah legal, penggunaan alkohol & obat-obatan, pengkonsumsian nikotin atau kafein, situasi tempat tinggal, dukungan, dan agama.
  
     Ada beberapa area Social History, antara lain:

1. Family History : mencakup apakah klien punya masalah serupa dengan keluarga (penyakit turunan), ataukah masalah komunikasi, dan juga bagaimana karakteristik anggota keluarga, serta bagaimana budaya dalam keluarga klien. Cari sampai 3 generasi. Buat dalam Family Genogram (Murray Bowen) untuk memudahkan melihat family history.

2. Educational History : bagaimana pendidikan membentuk kepribadiannya. Bagaimana prestasinya, bagaimana relasinya. Ada orang yang kurang dalam hal akademik, tetapi dapat sukses di pekerjaan.

3. Job History : sebaiknya hindari bertanya “Pekerjaan anda apa?” tetapi bertanyalah “Kesibukan anda apa sehari-hari?”, karena tidak semua orang punya pekerjaan. Tanyakan juga apakah pekerjaannya sesuai dengan minatnya, apa motivasinya.

4. Marital History : mencakup relasi yang klien anggap penting.

5. Interperseonal Relationship : tanyakan bagaimana relasi klien dengan teman atau tetangganya.

6. Recreational Preferences : hal ini perlu ditanyakan karena individu itu juga perlu istirahat, seimbang antara kerja dan istirahat. Biasanya individu dengan Tipe A sulit menikmati libur.

7. Sexual History : ini topik yang sensitif, yaitu menyangkut sexual abuse, sexual problem, dan lain-lain. Jadi, kita perlu berhati-hati dlam menanyakan hal ini.

8. Medical History : tanyakan riwayat medisnya. Bila terlihat ada gangguan fisik, maka sebaiknya diselesaikan dahulu.

9. Psychotherapy History : apakah klien sebelumnya pernah didiagnosa terkena psychiatric disorder.

10. Legal History : mencakup pelanggaran hukum yang pernah dilakukan. Kita dapat lihat apakah ada kecenderungan ke arah karakter patologis.

11. Alcohol & Substance Use/Abuse: mengenai penggunaan alkohol atau zat tertentu. Coba tanyakan apa minuman yang disukai.

12. Nicotine and/or Caffeine Consumption: tanyakan mengenai berapa banyak merokok, apakah pecandu kopi (terutama kopi hitam, karena dapat mengganggu ritme jantung).

1 Oktober 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar